DARI Semenanjung Mornington dan Lembah Yarra hingga ke Melbourne, petualangan kuliner di Negara Bagian Victoria, Australia, terbentang.
Kesegaran dan inovasi rasa dari berbagai produk yang dihasilkan di Victoria memberi pengalaman baru bagi lidah.
Di tangan ”chef” Shane Delia, petualangan rasa Victoria ini ”melipir” sejenak ke Timur Tengah.
Pemerintah Negara Bagian Victoria tengah berpartisipasi dalam perhelatan Food and Hotel Indonesia 2017 di Jakarta International Expo, Kemayoran, 4-8 April 2017.
(BACA: Ingin Menjelajah Australia ala Backpacker? Simak Tips Berikut)
Secara khusus, mereka hendak memperkenalkan kekayaan khazanah kuliner yang berbasis pada produk pertanian dan peternakan berkualitas.
”Sekitar seperempat dari ekspor produk makanan Australia berasal dari Victoria,” kata Amelia Fyfield, Senior Trade Manager, Food and Fibre Department of Economic Development, Jobs, Transport, and Resources Negara Bagian Victoria, saat menjamu sejumlah wartawan Indonesia, Rabu (5/4/2017), di Jakarta.
Fyfield dengan bangga menyebutkan bahwa dari wilayah kecil di tenggara Australia itu, mereka memberikan bahan makanan terbaik dari yang paling baik.
Produk yang dihasilkan berupa produk hortikultura, produk susu, serta daging sapi dan domba.
Untuk menghadirkan otentisitas hidangan khas Victoria, digandenglah chef Delia, pemilik Maha Restaurant dan Biggie Small di Melbourne, ibu kota Victoria.
(BACA: 5 Hal yang Perlu Dicoba di Queen Victoria Market Melbourne)
Melbourne merupakan bejana peleburan budaya di Australia. Ini salah satunya tampak dalam sajian di restoran, kafe, bistro, dan bar yang bertebaran di kota itu.
Maha Restaurant terkenal dengan sajian menu ala Timur Tengah.
”Saya tak memasak makanan tradisional Timur Tengah. Saya membuat sesuatu yang terasa seperti Timur Tengah. Kami menciptakan sesuatu yang unik dan hanya bisa ditemukan di Melbourne. Kami ingin memberikan sentuhan sendiri yang akan memberi kalian pengalaman tak terlupakan,” katanya.