Seniman penggagas patung GWK, Nyoman Nuarta, mengatakan, patung ini akan menjadi hadiah bagi perayaan HUT ke-73 Republik Indonesia.
Nyoman mengisahkan, pembangunan patung ini sudah dimulai sejak 28 tahun silam dengan menggunakan dana pribadi. Dalam prosesnya, tak sedikit kendala yang dihadapi.
“Kami usahakan selesai Agustus. Agustus kan hari kemerdekaan Indonesia. Patung GWK ini akan jadi hadiah,” kata Nyoman saat dihubungi Kompas.com (15/05/2018).
Lebih jauh, Nyoman mengungkapkan, melalui karya ini, ia ingin menunjukkan budaya yang dimiliki oleh Indonesia.
Selain itu, untuk memajukan sektor pariwisata di Indonesia, khususnya Bali.
“Saya bukan sedang membuat patung ya, tapi membangun infrastruktur pariwisata di Bali. Selama ini budaya memberi sumbangsih yang besar terhadap pariwisata, sekitar 60 persen,” kata Nyoman.
“Patung GWK ini besar, stunning. Dia kelihatan dari bandara, bahkan dari jarak 60 kilometer. Diharapkan ini akan menjadi ikon baru wisata di Bali. Walaupun tinggi, kita buat patung enggak asal tinggi-tinggian, tetapi memang ada arti dan manfaat yang dimaksudkan,” lanjut dia.
Nyoman memulai pembangunan Patung GWK pada 1990 di atas lahan seluas 67 hektar.
https://travel.kompas.com/read/2018/05/15/171943927/nyoman-nuarta-dan-kisahnya-soal-pembangunan-patung-gwk