Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemasangan Kereta Gantung di Gunung Kilimanjaro Tuai Protes

Pemerintah Tanzania berdalih dengan sistem kereta gantung, akan memungkinkan ribuan wisatawan yang secara fisik tidak dapat melakukan pendakian sampai ke Gunung Kilimanjaro.

Mereka juga meyakinkan bahwa sistem kereta gantung sebelumnya telah berhasil dilaksanakan ke lingkungan yang termasuk dalam zona dilindungi seperti di Taman Nasional Table Mountain, Cape Town, Afrika Selatan.

Namun pakar lingkungan menyebutkan dengan adanya sistem kereta gantung dan infrastruktur lain yang dibangun, dapat mendatangkan lebih banyak turis. Hal itu juga berimbas pada kerusakan ekosistem di Gunung Kilimanjaro.

Asosiasi Porter Tanzania juga menolak keras rencana pemerintah, dengan alasan akan mengurangi penghasilan porter dan lapangan pekerjaan karena berkurangnya pendaki konvensional.

Tak terkecuali para pendaki gunung juga ikut rencana tersebut karena meyakini akan merusak keindahan salah satu dari 7 Summit dunia tersebut. Bahkan salah satu pendaki telah memilai petisi resmi di Change.org.

Pariwisata merupakan sektor andalan Tanzania untuk pendapatan negara dengan tujuan meningkatkan jumlah pengunjung ke Gunung Kilimanjaro sampai 50 persen.

Saat ini sekitar 50.000 pendaki menghabiskan sekitar satu minggu dalam satu tahun untuk menaklukan Puncak Uhuru, puncak tertinggi di Gunung Kilimanjaro.

https://travel.kompas.com/read/2019/05/27/030300427/pemasangan-kereta-gantung-di-gunung-kilimanjaro-tuai-protes

Terkini Lainnya

Hari Ini, Pameran Saudi Tourism Authority Digelar di Kota Kasablanka

Hari Ini, Pameran Saudi Tourism Authority Digelar di Kota Kasablanka

Travel Update
5 Kampung Wisata di Surabaya, Ada Kampung Arab

5 Kampung Wisata di Surabaya, Ada Kampung Arab

Jalan Jalan
Kadispar Bali Soal Syuting Pick Me Trip: Boleh Promosi Wisata, Asal Ikut Regulasi

Kadispar Bali Soal Syuting Pick Me Trip: Boleh Promosi Wisata, Asal Ikut Regulasi

Travel Update
5 Tempat Belanja Oleh-oleh di Solo, Jawa Tengah, Awas Kalap

5 Tempat Belanja Oleh-oleh di Solo, Jawa Tengah, Awas Kalap

Jalan Jalan
Hotel Accor Tawarkan Paket Menginap dan Tiket Java Jazz Festival 2024

Hotel Accor Tawarkan Paket Menginap dan Tiket Java Jazz Festival 2024

Travel Update
5 Kota dengan Potensi Wisata MICE Tertinggi di Indonesia Menurut PHRI

5 Kota dengan Potensi Wisata MICE Tertinggi di Indonesia Menurut PHRI

Travel Update
 Angkringan Puncak Bibis, Angkringan dengan Sentuhan Modern

Angkringan Puncak Bibis, Angkringan dengan Sentuhan Modern

Hotel Story
630 Jemaah Umrah Berlebaran di Tanah Suci bersama Ustazah Oki Setiana Dewi

630 Jemaah Umrah Berlebaran di Tanah Suci bersama Ustazah Oki Setiana Dewi

Travel Update
Pemerintah Kota Bangkok Keluarkan Peringatan Panas Ekstrem

Pemerintah Kota Bangkok Keluarkan Peringatan Panas Ekstrem

Travel Update
Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Travel Update
Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke