Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Maria, Desa Wisata di Bima NTB yang Memiliki Banyak Daya Tarik

KOMPAS.com – Desa Wisata Maria di Kabupaten Bima merupakan salah satu desa di Nusa Tenggara Barat yang dianggap memiliki banyak daya tarik.

Bahkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam kunjungannya pada Minggu (13/6/2021) mengatakan, desa tersebut mampu memberi multiplier effect yang besar bagi masyarakat setempat.

“Ini yang kita dorong, serta saya juga menginstruksikan kepada jajaran Kemenparekraf untuk memberikan pendampingan terkait homestay dan perlengkapan kebersihan di sini,” ujar dia dalam keterangan pers yang Kompas.com terima, Senin (14/6/2021).

Lantas, seperti apa daya tarik yang dimiliki Desa Wisata Maria yang membuat Menparekraf Sandiaga Uno sampai meminta jajarannya untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat di sana?

Pesona Desa Wisata Maria

Pesona Desa Wisata Maria terletak pada wisata adat budayanya, misalnya adalah bangunan Uma Lengge.

Bangunan tersebut merupakan bangunan tradisional Suku Mbojo yang mendiami wilayah yang kini masuk dalam Kecamatan Wawo.

Uma Lengge memiliki bentuk kerucut pada bagian atapnya. Dahulu, bangunan ini digunakan sebagai tempat tinggal oleh masyarakat setempat, dan sebagai lumbung padi.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Yusron Hadi menuturkan, bangunan lumbung kayu beratap ilalang tersebut merupakan peninggalan tempo dulu.

“Uma Lengge sudah menjadi cagar budaya Kabupaten Bima yang tetap dilestarikan,” katanya dalam keterangan resmi, Senin.

Dalam kunjungannya ke Desa Wisata Maria, Yusron mengatakan bahwa Sandiaga juga sempat melihat berbagai produk ekonomi kreatif seperti kerajinan tenun, ramuan obat-obatan, dan makanan tradisional khas Bima.

Menurut Sandiaga, daya tarik wisata budaya seperti Uma Lengge sangat langka. Sebab, bangunan tersebut memiliki nilai sejarah yang tinggi.

“Ini adalah situs warisan budaya dari para leluhur suku Mbojo, yang memiliki nilai sejarah dan keunikan tinggi dalam industri pariwisata,” jelas Sandiaga.

“Kami akan terus memberikan pendampingan di Desa Wisata Maria agar obyek wisata ini tumbuh dan menjadi destinasi wiata baru di Indonesia,” imbuhnya.

Punya atraksi budaya tersendiri

Sandiaga mengatakan bahwa Desa Wisata Maria memiliki atraksi budaya tersendiri seperti tari sambutan adat Makatua, Tari Wura Bongi Monca, Kareku Kandei (menumbuk padi dengan bunyi berirama), dan tari Mpa’a Ntumbu Tuta.

Selain itu, selama berada di sana, ada juga kegiatan seperti menyangrai kopi, melihat proses pembuatan kerajinan, serta mencicipi kuliner khas Desa Wisata Maria.

Sandiaga menilai bahwa desa tersebut memiliki potensi yang sangat baik untuk semakin dikembangkan, salah satunya seputar Uma Lengge.

“Uma Lengge ini memiliki nilai budaya dan kearifan lokal yang sangat tinggi. Untuk itu, kita perlu melakukan pembenahan. Semoga itu semua bisa langsung tereksekusi sebagai bagian dari Revitalisasi Desa Wisata,” ungkap dia.

Nantinya, tambah Sandiaga, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, dan Kementerian PUPR untuk meremajakan dan mempercantik Uma Lengge.

“Mari kita bahu membahu agar Bima siap menjadi bagian dari tujuan bagi para wisatawan, khususnya penonton Superbike untuk berkunjung dan menjadikan Bima sebagai tujuan kunjungan wisatanya,” tutup Sandiaga.

https://travel.kompas.com/read/2021/06/14/121015027/maria-desa-wisata-di-bima-ntb-yang-memiliki-banyak-daya-tarik

Terkini Lainnya

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Akan Buka Kembali Juni 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke