Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Karnaval di Kota Malang, Sejumlah Turis Asing Ikut Mampir

MALANG, KOMPAS.com - Karnaval di Kota Malang pada Minggu (11/09/2022) ramai disaksikan pengunjung. Karnaval tersebut masih merupakan bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia.

Karnaval bertajuk 'Bangkit Bermartabat' itu dimulai pada pukul 10.00 WIB. Rute awal dari kawasan Kayutangan Heritage atau Jalan Basuki Rahmat, kemudian menuju Jalan Semeru dan berakhir di depan Gereja Besar Ijen.

Peserta karnaval yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Malang itu meliputi pegawai atau ASN di lingkungan Pemkot Malang, perbankan, komunitas pariwisata, masyarakat, paskibra, insan pendidikan dan kesehatan, kelompok marching band, Malang Flower Carnival, PKK, dan komunitas masyarakat.

Mereka menampilkan berbagai kreasi, seperti menggunakan kostum adat daerah, membawa maskot singa sebagai simbol Arek Malang dan lainnya.

Tak hanya pengunjung lokal, rupanya beberapa turis asing juga terlihat mampir dan menyaksikan karnaval tersebut.

Termasuk di antaranya tiga wisatawan asing asal Austria, yakni Katharina, Kahulina, dan Vanessa.

Katharina, misalnya, mengatakan kagum dengan penampilan para peserta karnaval yang dinilai lebih baik daripada di negaranya asalnya. Menurutnya, kostum adat yang ditampilkan berbeda-beda, sehingga menunjukkan beragam budaya setiap pulau di Indonesia.

"Saya pikir ini sesuatu yang bagus, budaya yang sangat menarik, banyak perbedaan kostum dari setiap pulau, dan penampilan yang bagus, semuanya. Lebih bagus daripada di Austria," katanya.

Dia bersama kedua temannya baru tiba di Malang Sabtu (10/09/2022) kemarin setelah berlibur di Yogyakarta. Mereka mengaku baru pertama kali melihat karnaval di Indonesia.

Ketiganya mendapatkan informasi tentang karnaval dari orang di penginapan dan yang ditemui di jalan.

Mereka beranggapan mampir ke karnaval adalah cara yang bagus untuk mengetahui budaya lokal.

"Spontan saja datang ke karnaval setelah orang-orang di jalan, rumah berkata akan ada karnaval hari ini dan kami putuskan untuk melihat," tambahnya.


Menghidupkan roda perkenomian

Aktivitas karnaval ini diharapkan turut menghidupkan kembali roda perekonomian setempat setelah Covid-19 mereda.

Selain itu, Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, keterlibatan ASN dalam karnaval juga untuk membangkitkan semangat nasionalisme. Sebab, ASN menurutnya merupakan contoh bagi masyarakat.

"Saya ingin ngukur ASN yang semestinya menjadi contoh pada masyarakat berkaitan dengan memiliki nilai patriotisme tinggi. Maka ASN mewajibkan ikut berjalan," ujarnya.

Salah satu pedagang kaki lima (PKL) tahu petis, Doyin (50) asal Bululawang, Kabupaten Malang mengaku baru dua jam berjualan di lokasi tersebut namun sudah cukup meraup untung.

Saat itu, ia mengatakan sudah meraup omzet sekitar Rp 100.000. Padahal, pada hari biasa atau tidak ada kegiatan keramaian masyarakat, angka tersebut didapatkannya setelah berjam-jam keliling berjualan.

"Ramai, mas. Ada yang beli Rp 5.000, Rp 10.000, ini saja sudah setengahnya (dari jumlah keseluruhan tahu yang dibawa) terbeli semua. Kalau hari biasa ya baru siang nanti laku segini," katanya.

Dia berharap, kegiatan serupa dapat kembali diadakan karena dinilai memberikan keuntungan bagi pedagang kecil.

"Bulan kemarin (Agustus) sama sekarang sering ada karnaval, beberapa waktu lalu di Dau, Sengkaling (Kabupaten Malang). Hari ini mudah-mudahan sebentar lagi habis semua, biar saya cepat pulang," katanya.

https://travel.kompas.com/read/2022/09/11/190500627/karnaval-di-kota-malang-sejumlah-turis-asing-ikut-mampir

Terkini Lainnya

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke