Setelah menghubungi mantan camat tersebut, Effendi pun merencanakan akan bersilaturahim ke Singkawang untuk menemuinya. Sesaat setelah tiba di Pemangkat, Effendi istirahat sebentar di Pos Keamanan Laut TNI AL, kemudian dilanjutkan dengan mandi dan makan bersama anggota TNI AL, selanjutnya bersiap-siap menuju Singkawang.
Cukup mudah menemukan rumah Kabul Mulyono, mantan camat tersebut. Dengan berbekal informasi mengenai alamat rumahnya, kami akhirnya bisa menemukan rumah Kabul Mulyono di Singkawang. Suasana haru bercampur bahagia terpancar dari senyum Effendi. Dia langsung memeluk mantan camat tersebut.
"Nggak nyangka pak, akhirnya ketemu lagi kita, udah 25 tahun yang lalu, saya masih ingat waktu itu kita sholat Ied bersama ya pak," kata Effendi kepada teman lamanya itu.
Kabul Mulyono awalnya juga tidak pernah mengira akan bertemu lagi dengan Effendi. Setelah mendapat informasi dari cucunya (Agri), mantan camat itu juga mengikuti perkembangan berita tentang Effendi dari koran lokal. "Saya ada baca berita pak Effendi di koran, saya juga nggak nyangka kalau bisa bertemu lagi," kata mantan camat berusia 66 tahun tersebut.
Mantan camat tersebut salut dengan semangat Effendi di usianya yang lebih dari setengah abad masih berpetualang seorang diri. Dia berharap Effendi bisa sukses menyelesaikan pelayaran ke Brunei.
Hanya setengah jam kami berada di rumah Kabul. Selanjutnya Effendi berpamitan dan kembali ke Pemangkat. Dalam perjalanan kembali ke Pemangkat, Effendi sempat menceritakan bahwa pentingnya silaturahim dalam menjalin pertemanan, terutama dengan teman yang sudah lama tidak pernah bertemu. "Walau semenit dua menit, silaturahim itu harus. Kapan lagi kita bisa punya kesempatan untuk bertemu," kata Effendi ketika menceritakan kesannya bertemu mantan camat tersebut.
"Kalau cuaca bagus, hari Minggu (8/9/2013) pagi saya akan melanjutkan pelayaran. Saya mau lihat kondisi pasang surut di Pemangkat, jadi saya bisa prediksi keberangkatan saya," ujar Effendi mengakhiri ceritanya.
Dia berharap kondisi cuaca saat ini yang sulit ditebak, tidak menghambat napak tilas pelayaran serupa yang pernah dilakukan nya seorang diri 25 tahun yang lalu tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.