Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejarlah Turis sampai Negeri China

Kompas.com - 02/12/2013, 10:21 WIB
SHANGHAI, KOMPAS.com - Datang ke Indonesia kini semakin mudah. Hal itu disampaikan Zhu Xiaoyan (25) usai check-in sekaligus membayar visa on arrival di loket maskapai Garuda Indonesia di Bandara Internasional Pudong, Shanghai.

Layanan imigrasi dalam pesawat oleh Garuda Indonesia untuk rute Shanghai-Jakarta merupakan salah satu upaya meningkatkan jumlah kunjungan pelancong China ke Indonesia.

Tak hanya layanan imigrasi dalam pesawat, Garuda Indonesia juga mengganti armadanya dengan kapasitas yang lebih besar yakni Boeing 777 dari sebelumnya Airbus 330-300 untuk rute Jakarta-Shanghai (PP), sedangkan untuk jalur penerbangan Jakarta-Beijing (PP) kini menjadi setiap hari.

Dengan begitu, seluruh layanan Garuda Indonesia dari Jakarta dengan tujuan Shanghai, Beijing, Guangzhou dan Hongkong, kini telah dilayani tujuh kali sepekan. "Ini upaya untuk mendukung arus kunjungan turis China ke Indonesia," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu.

Pilihan China sebagai salah satu pangsa pasar yang menjanjikan bukan tanpa alasan. Bahkan Presiden China Xi Jinping dalam salah satu pidatonya beberapa saat setelah dilantik pada Maret 2013 mengatakan warga China yang akan bepergian ke mancanegara diperkirakan mencapai 400 juta dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang.

Wakil Ketua China National Tourism Administration (CNTA) Zhang Xing Houng mengatakan secara umum pada 2012 jumlah wisatawan mancanegara yang ke China mencapai 57,73 juta, atau meningkat 0,3 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Adapun jumlah turis China yang melakukan perjalanan wisata ke mancanegara pada 2012 mencapai 83,18 juta orang, atau naik sekitar 18,4 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Sedangkan perjalanan wisata warga China di dalam negeri mencapai 2,96 miliar orang pada 2012, atau meningkat 12 persen.

United Nations World Tourism Organizations (UNWTO, 2013) mencatat China menduduki peringkat pertama sebagai sumber pasar wisata dengan jumlah pengeluaran mencapai 102 juta dollar AS pada 2012 atau naik 40 persen dari 2011 yang hanya 73 juta dollar AS.

KOMPAS IMAGES / FIKRIA HIDAYAT Penumpang berada di area tunggu Beijing South Railway Station, Senin (25/3/2013). Stasiun kereta api terbesar ini dibangun selama 3 tahun dan selesai 2008. Stasiun memiliki luas 32 hektare dengan ruang tunggu seluas 251.000 meter persegi yang dapat menampung 10.000 orang. Langit-langit kaca dilengkapi dengan 3.246 panel surya untuk menghasilkan listrik.
Sedangkan jumlah wisatawan China yang bepergian ke luar negeri meningkat pesat dari 10 juta pada 2000 menjadi 83 juta pada 2012. Sedangkan jumlah pelancong China yang berkunjung ke Indonesia pada 2012 tercatat 726.088, atau lebih rendah dibandingkan jumlah wisatawan China ke Malaysia yang mencapai 1,56 juta orang dan Thailand sebesar 2,7 juta orang.

Dua Juta

Tak mau ketinggalan dengan Malaysia dan Thailand, Pemerintah Indonesia pun segera memperbarui kesepakatan dengan China, untuk meningkatkan saling kunjung masyarakat/turis kedua negara sebanyak dua juta orang pada 2015.

Nota kesepakatan itu ditandatangani pada serangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Xi Jinping ke Indonesia pada 2 Oktober 2013.

Sejumlah rencana aksi pun disusun dan siap dijalankan, salah satunya pembuatan laman promosi pariwisata Indonesia berbahasa Mandarin. Laman dengan alamat cn.indonesiatravel itu khusus ditujukan bagi masyarakat Negeri Panda untuk lebih mengenal Indonesia beserta sejumlah daerah tujuan wisata menarik yang dimilikinya.

Tak hanya itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pun menggelar road show ke beberapa kota di China di penghujung 2013 seperti Beijing, Shanghai, Jinan, Guangzhou dan Shenzhen.

Bahkan dalam road show itu, operator perjalanan terbesar di Shanghai, Jinan, dan Guangzhou menyepakati letter of intent dengan operator perjalanan Panorama Oriental.

"Letter of intent itu akan segera ditindaklanjuti dengan langkah-langkah nyata, hingga para pelancong dari China benar-benar dapat menikmati kunjungan wisatanya selama di Indonesia sesuai ketentuan yang telah disepakati kedua pihak," ujar Mari.

Pada 2014, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga telah menyiapkan rangkaian road show ke enam kota di China lainnya untuk lebih mengenalkan destinasi lain selain Bali.

"Wisatawan China, saat ini masih lebih banyak mengenal Bali, karena itu mulai sekarang dan ke depan akan lebih diintensifkan lagi 'Beyond Bali' dengan mengundang media China ke destinasi lain selain Bali, memperkenalkan lebih dalam tentang Indonesia melalui media sosial di China seperti Weibo (Tweeter/Facebook versi China)," tutur Mari.

Fokus jangka menengah, lanjut Menparekraf, akan lebih diperkenalkan Yogyakarta, Lombok dan Nusa Tenggara Timur dengan komodonya.

China kini telah menjadi pasar utama keempat terbesar bagi Indonesia setelah Singapura, Malaysia dan Australia. "Karena itu, dengan pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil, kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia, kita perlu memanfaatkan pasar China secara serius," katanya.

Pekerjaan Rumah

Kesiapan daerah tujuan wisata untuk menyambut para turis, khususnya dari China merupakan pekerjaan rumah tersendiri yang harus dipikirkan bersama.

Pengemasan paket wisata yang menarik, promosi yang menarik dan efektif, sumber daya manusia yang mumpuni melayani para turis, termasuk kemampuan berbahasa Mandarin, serta kesiapan infrastruktur merupakan pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.

RUSDI AMRAL Ikon Guangzhou
Pengemasan dan promosi paket wisata yang menarik, efektif, akan menarik banyak turis ke Indonesia termasuk China. Penguasaan bahasa, utamanya bahasa Mandarin akan membuat para pelaku industri pariwisata termasuk pemandu wisata memahami keinginan para pelancong, sehingga mereka merasa dilayani dengan baik, dan akan selalu ingin kembali datang.

Infrastruktur dan konektivitas menjadi prasyarat lain untuk membuat wisatawan akan selalu menjadikan Indonesia sebagai daerah tujuan berliburnya.

Profil sebagai negara kepulauan, mau tidak mau memaksa kita untuk membangun secara integral jalan, pelabuhan, dan bandara hingga ke daerah tujuan wisata yang dituju, atau antara satu destinasi ke destinasi lain. Tidak mudah, tetapi bukan tidak mungkin.

Konektivitas, bukan sekadar masalah keterhubungan antara Indonesia dan China. Namun, bagaimana para turis, khususnya dari China bisa dengan mudah mengakses destinasi-destinasi wisata menarik setelah tiba di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Kota Bangkok Keluarkan Peringatan Panas Ekstrem

Pemerintah Kota Bangkok Keluarkan Peringatan Panas Ekstrem

Travel Update
Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Travel Update
Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com