Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Aplikasi, Wisatawan Jepang Diharapkan Makin Mudah ke Indonesia

Kompas.com - 23/05/2015, 09:21 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah aplikasi mobile yang menyediakan informasi pariwisata untuk wisatawan Jepang yang ingin berkunjung ke Indonesia akan segera hadir. Hal tersebut mengemuka ketika acara penandatanganan “Basic Agreement Regarding Tourism Business Aliance” oleh  UCS Group Supercontent Indonesia dan Shobunsha Inc Jepang. Penandatanganan ini juga  disaksikan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya di Ruang Rapat Lantai 16, Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Jakarta, Jumat (22/5/2015).

“Kerja sama ini kita pilih Jepang karena beberapa kali pidato, Pak Arief Yahya mengatakan Jepang menduduki peringkat kelima untuk wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia. Traveling bagi orang Jepang sudah seperti makanan,” kata Direktur Utama UCS Group, Imawan Mashuri saat memberikan sambutan.

Imawan menambahkan dengan kerja sama ini, UCS Group dapat mengumpulkan informasi wisata dalam rangka membantu masyarakat Jepang. Menurutnya, dengan dukungan Menteri Pariwisata Arief Yahya, salah satunya yaitu dengan logo Wonderful Indonesia, akan menambah kepercayaan masyarakat dunia terhadap branding pariwisata Indonesia.

Direktur Representatif Sumbosha Publication Inc. Shiedo Kuroda mengatakan bahwa wisatawan Jepang hanya mengetahui destinasi wisata yaitu Bali. Informasi mengenai tempat wisata lain belum banyak diketahui di Jepang. Pihaknya mengaku sedang berkonsentrasi dengan data yang dapat digunakan untuk menarik wisatawan masuk ke Indonesia.

“Melihat dan menggali informasi potensi pariwisata, membuat kami iri. Dan kami juga melihat kemudahan visa untuk wisatawan asing. Dari dua potensi ini dan dukungan Pemerintah Indonesia, potensi wisata ini dapat menarik wisatawan asing khususnya Jepang,” katanya.

Bentuk kerja sama yang disepakati kedua belah pihak adalah penyediaan teknologi berupa aplikasi dan konten untuk pariwisata. Aspek pendukung seperti informasi hotel, kuliner, tiket pesawat, lokasi pariwisata, lokasi ATM juga akan tersedia. Aplikasi ini juga didesain sebagai travel planner yang dapat diakses melalui web dan perangkat operasi Android.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Larangan Study Tour, Menparekraf: Boleh Asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan Study Tour, Menparekraf: Boleh Asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com