Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nur Choliq, Menjaga Kekayaan Laut Karimunjawa

Kompas.com - 12/01/2016, 18:42 WIB
Lalu, bersama petugas Balai Taman Nasional Karimunjawa, mereka mendatangi kapal itu untuk mengingatkan. Namun, ternyata di dalam kapal tersebut ada oknum petugas yang mengawal. ”Lalu, si petugas malah memarahi kami. Ini yang kami sayangkan,” ujar Choliq.

Meski mendapat berbagai hambatan, Nur Choliq tidak lelah berjuang demi kelestarian lingkungan Karimunjawa.

Belakangan, dia ikut memperjuangkan tercapainya kesepakatan bersama di antara nelayan Karimunjawa tentang pengelolaan sumber daya laut di kepulauan tersebut.

Kesepakatan itu, antara lain, berisi larangan mencari ikan dengan peralatan yang merusak lingkungan, misalnya bom, potasium, dan cantrang.

Selain itu, penangkapan ikan dengan panah dan alat bantu kompresor juga dibatasi. Sebagian nelayan Karimunjawa memang masih kerap mencari ikan dengan cara menyelam ke bawah laut, lalu menangkap ikan dengan panah.

Mereka biasanya menggunakan kompresor sebagai alat bantu penyelaman. Cara semacam itu dianggap tak ramah lingkungan karena penyelam bisa menangkap ikan secara berlebihan.

Kadang, penyelam menginjak-injak terumbu karang sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan.

”Nelayan di Pulau Kemojan sudah sepakat tidak memakai panah dan alat bantu kompresor dalam menangkap ikan. Namun, di pulau lain di Karimunjawa, penangkapan dengan cara itu masih diperbolehkan. Jadi, perjuangan kami memang masih panjang,” kata Choliq. (Haris Firdaus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com