Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Destinasi Serba Monyet di Tahun Monyet

Kompas.com - 07/02/2016, 09:06 WIB
Muhammad Irzal A

Penulis

Menurut warga adat sekitar, ini berkaitan dengan kisah mistis adat di sana. Kawanan monyet tersebut akan membawa temannya yang mati dengan cara dipanggul bersama.

Tak heran jika turis atau masyarakat di sana tidak pernah melihat bangkai monyet yang mati. Setiap ada yang mati, maka di lahan tersebut akan muncul gundukan tanah seperti kuburan.

3. Pusat Primata Schmutzer, Ragunan, Jakarta

Selain dapat melihat monyet, yang menarik di sini wisatawan bisa melihat berbagai macam hewan primata, seperti bekantan, owa jawa, siamang, lutung, sampai gorila.

Dengan konsep open zoo atau kebun binatang terbuka, tempat ini dibuat semirip mungkin, sehingga Anda serasa berada di habitatnya.

Pusat perimata ini berada di dalam kawasan Taman Margasatwa Ragunan di Jalan R. M. Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan. Kebun seluas 140 hektar ini mengoleksi sekitar 295 spesies dan 4.040 spesimen, termasuk di antaranya berbagai macam primata.

Sesuai namanya Pusat Primata ini didirikan atas ide Pauline Antoinette Schmutzer-versteegh. Schmutzer adalah seorang pecinta primata dan berinisiatif untuk mendirikan Pusat Primata Schmutzer sebagai pusat penangkaran primata terbesar di Jakarta. Hingga pada akhirnya tempat ini diresmikan sebagai pusat penangkaran sekaligus obyek wisata pada tanggal 20 Agustus 2002.

Untuk masuk, Anda harus membeli tiket seharga Rp 6.000 untuk hari Selasa-Jumat dan Rp. 7.500 pada hari Sabtu-Minggu dan hari libur nasional.

Salah satu momen yang ditunggu-tunggu pengunjung ialah ketika penjaga memberi makan gorila, atau biasa disebut feeding time. Anda dapat menyaksikannya dari mulai penjaga meracik makanan samapai memberinya hanya di jam-jam tertentu. Yaitu pada pukul 09.00 WIB, 12.00 WIB, dan 15.00 WIB.

4. Pulau Bakut, Kalimantan Selatan

Jika Anda penasaran dan ingin melihat primata asli Indonesia yaitu Bekantan, maka kunjungi Pulau Kalimantan. Salah satunya berlokasi di Pulau Bakut yang berada di Kabupaten Baritokuala, Kalimantan Selatan.

Pulau ini berada di bawah Jembatan Barito. Pulau Bakut yang biasa disebut pulau bekantan, merupakan hutan lindung yang ditumbuhi tanaman liat, habitat asli para bekantan itu tinggal.

Waktu terbaik untuk melihat bekantan di sini ialah ketika cuaca cerah. Maka Anda akan disuguhkan dengan pemandangan bekantan yang lucu bergelantungan di atas pohon menyambut Anda.

Untuk melihat maskot warga kalimantan tersebut Anda dapat menggunakan perahu motor atau keloto dari Banjarmasin. Mengarungi sungai Barito, Anda akan disuguhkan alam khas Kalimantan. Mendekati Pulau Bakut yang berada di perairan Sungai Barito, akan tampak kapal-kapal tongkang pengangkut batu bara.

Selain melihat bekantan, di pulai ini sudah banyak variasi wisata yang bisa Anda nikmati, seperti menanam mangrove dan bisa melepas hewan-hewan seperti kura-kura dan dan burung ke habitat aslinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com