Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timor Tengah Utara Tawarkan Destinasi Wisata Perbatasan

Kompas.com - 09/02/2016, 13:41 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Letaknya yang berada persis berbatasan langsung dengan Distrik Oekusi, Timor Leste, membuat Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), saat ini mulai berbenah diri, terutama pada sektor pariwisata.

Setelah ditetapkan oleh pemerintah pusat menjadi salah satu dari empat kabupaten di Indonesia sebagai kawasan tata kelola wisata perbatasan, membuat Dinas Pariwisata setempat berupaya menyiapkan sejumlah destinasi wisata unggulan di daerah itu.

Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten TTU, Yahanes Sanak kepada KompasTravel, Minggu (7/2/2016) mengatakan, terdapat tiga lokasi perbatasan yang menjadi andalan yakni di Wini, Kecamatan Insana Utara, Napan, Kecamatan Bikomi Utara dan Haumeni Ana di Kecamatan Bikomi Nilulat.

“Untuk saat ini pintu perbatasan yang menjadi andalan di Kabupaten TTU yakni di Wini yang memiliki wisata pantai, Tanjung Bastian dan pacuan kuda di pinggir pantai. Wini akan menjadi pilot project untuk kita lihat berhasil atau tidak. Kalau nanti berhasil, maka akan meluas ke titik-titik destinasi wisata yang lainnya,” jelas Sanak.

Alasan Wini dijadikan pilot project, lanjut Sanak, karena punya potensi wisata yang paling besar dan juga tingkat kunjungan wisatawan baik lokal, domestik maupun mancanegara sangat tinggi.

Menurut Sanak, Distrik Oekusi ditetapkan Pemerintah Timor Leste sebagai daerah otonomi khusus, di mana sangat diprioritaskan dalam undang undang dasar Timor Leste, baik itu pembangunan administrasi maupun pembangunan ekonomi, sehingga kalau ditawarkan wisata perbatasan, paling tidak membantu Indonesia untuk bisa menyaingi Timor Leste.

“Kalau dia (Distrik Oekusi) maju dan TTU tertinggal, maka suatu saat nanti saya menyebutnya sebagai perselingkuhan nasionalisme. Jadi KTP-nya Indonesia, tapi perut dan hatinya ke Timor Leste,” jelas Sanak.

Karena itu, kata Sanak, persiapan yang dilakukan oleh pihaknya yakni dengan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan (stake holder) untuk membantu menyumbangkan pikiran.

“Kita rancang dulu konstruksinya untuk kira-kira bangun dari mana sampai mana? Kita melihat lokasi, kita berpikir dan berkonsep untuk bisa tentukan apa yang harus dilakukan guna memajukan sektor pariwisata perbatasan ini,” ujar Sanak.

Dengan menyandang status sebagai tempat wisata perbatasan di Indonesia, Sanak berharap masyarakat mulai berkreasi dengan membuat suvenir dan kuliner tradisional. “Memang kendala utama kita yakni anggaran. Saat ini kita tetap dorong pihak swasta untuk bisa berinvestasi di Wini,” katanya.

Kabupaten TTU bukan saja menawarkan obyek wisata pantai, tetapi juga terdapat sejumlah destinasi wisata menarik untuk dikunjungi yakni wisata budaya rumah adat Tamkesi dan wisata religi Kure.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taman Air Tlatar Boyolali: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Taman Air Tlatar Boyolali: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
10 Destinasi Wisata Global Paling Menarik Selama Setahun, Ada Bali

10 Destinasi Wisata Global Paling Menarik Selama Setahun, Ada Bali

Travel Update
4 Tips Hindari Lelah karena Cuaca Panas Saat Mendaki

4 Tips Hindari Lelah karena Cuaca Panas Saat Mendaki

Travel Tips
65 Persen Turis Indonesia Gemar Belanja Saat Berlibur ke Luar Negeri

65 Persen Turis Indonesia Gemar Belanja Saat Berlibur ke Luar Negeri

Travel Update
5 Destinasi Wisata di Asia Pasifik Paling Populer, Ada Indonesia

5 Destinasi Wisata di Asia Pasifik Paling Populer, Ada Indonesia

Travel Update
Minimarket dengan Panorama Gunung Fuji di Jepang Akan Dipasang Layar Gelap pada 21 Mei 2024

Minimarket dengan Panorama Gunung Fuji di Jepang Akan Dipasang Layar Gelap pada 21 Mei 2024

Travel Update
Mampir ke Galeri K-Pop di Seoul, Bisa Foto-foto ala Video Klip

Mampir ke Galeri K-Pop di Seoul, Bisa Foto-foto ala Video Klip

Jalan Jalan
Syarat Mendaki Gunung Fuji di Jepang Tahun 2024, Bayar Rp 206.000

Syarat Mendaki Gunung Fuji di Jepang Tahun 2024, Bayar Rp 206.000

Travel Update
10 Bandara Terbersih 2024, Tokyo Masih Memimpin

10 Bandara Terbersih 2024, Tokyo Masih Memimpin

Travel Update
Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com