Swayze yang berperan sebagai Sam Wheat terbunuh dalam sebuah perampokan dan ia menghantui kekasihnya, Molly, yang dibintangi oleh Moore.
Film besutan Jerry Zucker itu dikenal jadi film drama percintaan sepanjang masa karena ada bumbu percintaan dan kesedihan yang kental. (Baca: Kendi Maling di Lombok Dikenal sampai Eropa)
Nah, jika ingin meniru adegan layaknya Patrick Swayze dan Demi Moore membuat gerabah, Anda bisa datang ke Sentra Industri Gerabah di Kampung Klipoh, Desa Karang Anyar, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Di sana, Anda bisa datang ke rumah-rumah warga Kampung Klipoh yang setiap harinya membuat gerabah.
Salah satu perajin gerabah, Saroyah (48), mengatakan, wisatawan bisa datang untuk mencoba membuat gerabah dipandu oleh perajin.
"Di sini bisa bikin apa saja, misalnya mangkok, stupa candi, wajan, kendi, guci, dan anglo. Membentuk apa saja tergantung tekanan tangan," kata Saroyah kepada KompasTravel saat ditemui di halaman rumahnya, Rabu (24/2/2016) siang.
Wisatawan bisa langsung mencoba membuat gerabah dengan para perajin gerabah yang beraktivitas setiap hari.
Saroyah mengatakan, rata-rata perajin gerabah di Kampung Klipoh adalah perempuan, sementara laki-laki bertugas sebagai pencari kayu bakar, jerami, dan menyiapkan tungku pembakaran.
Di halaman-halaman rumah perajin gerabah terdapat alat-alat pemutar manual pembuat gerabah.
Wisatawan akan diminta duduk berhadapan dengan perajin gerabah dan kemudian langsung diminta membasahi tangan sebelum mulai membentuk gerabah.
KompasTravel sempat melihat cara pembuatan gerabah dan juga ikut mencoba membuat gerabah.
Tangan Saroyah kemudian membimbing tangan wisatawan untuk mulai membentuk gerabah menjadi bentuk piring.
Ia memberikan saran kepada wisatawan untuk melemaskan jari tangan untuk bisa membentuk bahan.
Setelah mencoba membuat gerabah, Anda bisa mencoba sendiri. Silakan duduk di kursi kecil dan langsung mengambil bahan gerabah.
Jika membawa pasangan, Anda bisa mengajak duduk bersama membuat gerabah.
Saroyah mengatakan, untuk sekali membuat gerabah di tempat miliknya tak dipatok biaya khusus.
“Kadang yang ke sini juga ada wisatawan bule untuk coba buat gerabah. Ya, kita di sini memang mata pencariannya dari membuat gerabah dan dijual ke warung-warung. Tambahannya dari tamu-tamu yang datang saja,” jelas perempuan yang bisa menghasilkan 30 gerabah per harinya itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.