Pementasan teater tersebut juga bertepatan dengan peringatan Earth Hour 2016 yang diselenggarakan oleh WWF Indonesia.
"Teater ini menjadi penghormatan bagi kita karena mereka tidak memungut biaya alias gratis untuk penonton, berbeda ketika mereka pentas di Jakarta dan Yogyakarta," kata Umar, yang juga pemilik Limanjawi Art House Borobudur itu.
Untuk itu Umar berharap pementasan kera sakti tersebut menjadi kesempatan bagi masyarakat serta seniman lokal Borobudur untuk menimba ilmu sebanyak mungkin dari pementasan itu untuk kemajuan seni pertunjukan di Indonesia.
Pada kesempatan itu, imbuh Umar, sejumlah seniman yang bergabung dalam Komunitas Seniman Borobudur Indonesia 15 (KSBI 15) akan ikut berkolaborasi dengan menampilkan beberapa seni tradisional seperti Kuda Lumping dan Wayang Saujana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.