Pada 2009, Tim dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan bahkan sempat terjun ke lokasi untuk menindaklanjuti laporan masyarakat perihal penemuan tatanan batu bata di sekitar lokasi Kayangan Api.
Kayangan Api sempat populer pada tahun 2000 karena ditunjuk sebagai tempat pengambilan api untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XV di Surabaya, di mana Jawa Timur sebagai tuan rumah.
Akses menuju lokasi wisata dari pusat kota Bojonegoro sejauh 15 kilometer. Akses jalannya pun tidak begitu memadai, apalagi saat memasuki kawasan hutan lindung.
Kaya Migas
Wisata geologi Kayangan Api tidak luput dari Bojonegoro yang disebut daerah kaya minyak dan gas bumi di Jawa Timur. Bupati Bojonegoro, Suyoto bahkan menyebut, 20 persen cadangan energi nasional ada di Bojonegoro.
Menurut Suyoto, di kabupaten perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah itu, ada empat blok minyak dan gas bumi yaitu lapangan Banyu Urip Blok Cepu yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), lapangan Sukowati yang dikelola Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB PPEJ).
Lalu, lapangan sumur tua Wonocolo yang dikelola Pertamina EP Asset IV Cepu; dan lapangan Tiung Biru yang dikelola Pertamina EP Asset IV Cepu.
Selain itu, lapangan gas bumi Jambaran Tiung Biru yang masih tahap eksplorasi dan dikembangkan Pertamina EP Cepu.