Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semalaman "Mencari Angin" di Ho Chi Minh City

Kompas.com - 14/09/2016, 15:07 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

Meski kuliner pinggir jalan itu cukup ramai pembeli sehingga menarik hati, tapi saya menjatuhkan pilihan camilan kepada semangkuk kecil ice cream gelato seharga 40.000 Dong yang dijajakan sebuah kafe bergaya klasik.

Saya kembali melangkah sembari menikmati suasana kota. Setelah sekitar 15 menit berjalan, sampailah di kawasan Pasar Ben Tanh. Ben Tanh Market adalah semacam pasar malam. Namun, pasar ini buka setiap malam, bukan seperti pasar malam di Indonesia yang hanya buka pada malam tertentu saja.

Ratusan pedagang pernak-pernik terhampar di kedua sisi jalan. Panjang jalan itu sekitar 100 meter. Berbagai barang dijual di sana. Mulai dari kaos oblong bergambar 'palu arit', sepatu, kerajinan tangan, kopi khas Vietnam, buah-buahan dan beragam barang lain yang laik dijadikan buah tangan.

"Ayo Bang, lihat-lihat dulu," sapa salah seorang pedagang kepada saya, dengan logat setempat. Salah seorang pedagang tas rajut, Pom (26) mengatakan, seiring meningkatnya wisatawan Indonesia di Vietnam, mereka perlahan-lahan belajar bahasa Indonesia dan mencoba berkomunikasi jika bertemu dengan wisatawan Indonesia walaupun sangat terbatas.

"Saya hanya bisa bilang, 'ayo Bang, lihat-lihat dulu' dan 'terima kasih'. Itu saja. Sisanya saya tidak tahu," ujar dia.

Para pedagang rata-rata wanita. Mereka berkulit putih, berambut panjang dicat pirang dan berpakaian 'mini'. Penampilan semacam itu merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berbelanja. Dengan ramah dan sabar, mereka akan terus mendampingi hingga mencapai sepakat soal harga.

Mahal atau tidaknya harga barang-barang itu, tergantung dari kemampuan tawar menawar. Saya misalnya. Untuk sebuah tas rajut motif tradisional seharga 30.000 Dong bisa saya bawa pulang dengan hanya 12.000 Dong.

Kaos oblong bertuliskan 'Saigon' juga bisa saya dapat dengan harga 40.000 dong dari harga awal sebesar 100.000 Dong.

KOMPAS.COM/FABIAN JANUARIUS KUWADO Hotel Continental Saigon yang terletak di Dong Khoi Street District I, Ho Chi Minh City, Vietnam.
Praktik tawar-menawar di Ben Tanh Market hampir sama seperti saat kita berbelanja di pasar pada umumnya. Jika tidak menemukan harga yang cocok, berpura-pura lah pergi beberapa langkah dari toko hingga sang pedagang akhirnya memanggil kembali. Jika tidak berhasil, carilah toko lain dengan harga yang cocok.

Namun, berbelanja di Ben Tanh Market harus berhati-hati. Meski jalan itu selalu dipenuhi orang, namun pengendara sepeda motor di pasar itu atau Vietnam pada umumnya, cukup 'gila'. Lebih 'gila' dari Jakarta.

Wisata belanja juga dapat wisatawan nikmati di pusat-pusat perbelanjaan kelas atas yang tadi saya sebut. Semua tergantung pada seberapa dalam kocek anda. Murah dan mahal, semua ada.

Selain wisata belanja, banyak destinasi lain di kota tersebut yang dapat didatangi. Informasi dari penduduk setempat, beberapa lokasi yang dimaksud, antara lain Museum Perang Dunia I di Distrik 3, Katedral Notre Dame di Distrik I, Reunification Palace dan Saigon Opera House yang juga terletak di Distrik I.

Jika berada di satu distrik, wisatawan dapat menempuhnya dengan berjalan kaki. Sementara jika berbeda distrik, wisatawan dapat menjangkaunya dengan bus kota. Jika tidak macet, perjalanan dipastikan ditempuh dengan nyaman karena aspal di kota tersebut nyaris tanpa lubang. Sangat mulus.

Setelah lelah berwisata, sejumlah jalan besar di Distrik I banyak menyediakan jasa pijat dan spa. Harganya bervariasi mulai dari 100.00 Dong hingga 450.000. Tapi, telitilah sebelum menggunakan jasa itu. Jangan sampai terjebak. Sebab, sebagian dari tempat itu merupakan tempat 'pijat plus-plus'.

KOMPAS.COM/FABIAN JANUARIUS KUWADO Pemandangan Sungai Mekong yang melintas di Ho Chi Minh City, Vietnam.
Disalip Vietnam

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com