JAKARTA, KOMPAS.com - Menikmati kuliner jadul seakan membawa kita kembali ke masa lalu. Bukan hanya cita rasanya yang sudah teruji, kuliner masa lalu juga punya sensasi rasa tersendiri bagi para penggemar setianya.
Berikut ragam roti jadul dari tiap kota yang hingga kini masih menjadi primadona. Tak hanya digemari penyukanya, para pelancong yang datang kerap membelinya untuk oleh-oleh yang berkesan.
Ragam toko roti tersebut masih melestarikan pembuatan roti tradisional. Mulai dari cara pembuatan yang manual, pengembang yang alami, hingga pengawet alami dari bakteri pengembangnya. Berikut daftarnya seperti dirangkum KompasTravel.
1. Solo
Roti legendaris yang tersohor dari Solo ialah Roti Mandarijn Orion. Kue mandarin yang menjadi primadonanya sudah terkenal sejak tahun 1930-an dan menjadi oleh-oleh khas Solo.
Mandarijn Orion adalah kue basah yang bagian tengahnya dilapisi selai nanas. Sebenarnya bentuknya sama saja dengan rasa bolu atau kue lapis surabaya, tetapi ada rasa khas tersendiri dari kue Mandarijn Orion ini.
Menurut pelayan tokonya, kue ini tahan selama satu minggu tanpa bahan pengawet. Pengawetannya menggunakan bahan alami.
Untuk memerolehnya, Anda bisa berkunjung di kedainya yang juga berestetika masa lampau di di Jalan Urip Sumoharjo, Surakarta, Jawa Tengah.
2. Semarang
Mencong ke Semarang, Anda bisa bernostalgia dengan suasana tahun 1930-an di Toko Oen. Toko yang telah 81 tahun berdiri hingga 2017 ini menyajikan ragam roti, kue, hingga eskrim 'jadul'.
Suasana toko yang bagitu klasik memang menjadi daya tarik tersendiri disamping menu-menu 'jadul'-nya yang menggugah selera.
Anda bisa menemukan roti tradisional khas Semarang yang kini semakin langka, salah satunya adalah roti gandjel rel.
Toko ini juga tak menggunakan bahan kimia apapun untuk roti olahannya, bahkan dalam mengembangkan roti dan kuenya. Toko Oen berlokasi di Jalan Pemuda 52, Semarang.
3. Bogor
Bagi pecinta kue yang sering berkunjung ke Bogor, mungkin tak asing dengan Toko Bogor Permai. Toko yang terkenal dengan roti dan aneka kue tradisionalnya ini telah eksis sebelum tahun 1963.