Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Taksi Manusia" di Gunung Ijen, Begini Faktanya...

Kompas.com - 12/09/2017, 08:03 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Selama mendaki Gunung Ijen, Jawa Timur, tawaran untuk naik "ojek" dan "taksi" lazim ditemukan. Memangnya di mana dan bagaimana "ojek"dan "taksi" itu beroperasi?

Eits, jangan langsung diterjemahkan secara harfiah tawaran tersebut. "Ojek" maupun "taksi" di Gunung Ijen sebenarnya adalah sebuah gerobak yang telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga bisa ditumpangi oleh manusia. Penggeraknya pun manusia, bukan menggunakan mesin.

"Ini gerobaknya buat sendiri. Jadi nanti tamu tinggal duduk saja," kata salah seorang "supir taksi" di Gunung Ijen, Dian Marsino (29) kepada KompasTravel beberapa waktu lalu.

BACA: Menabung Setahun, Penambang Belerang Ini Bangun Homestay di Gunung Ijen

Gerobak bisa digunakan dengan cara didorong. Panjangnya bervariasi, mulai dari satu meter. Di bagian belakang gerobak ada dua batang besi sebagai alat kemudi.

Pengojek atau supir supir taksi mengantarkan wisatawan menuruni jalur pendakian Gunung Ijen, Jawa Timur (9/9/2017). Pengojek atau supir taksi itu akan mengantarkan wisatawan menggunakan gerobak.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Pengojek atau supir supir taksi mengantarkan wisatawan menuruni jalur pendakian Gunung Ijen, Jawa Timur (9/9/2017). Pengojek atau supir taksi itu akan mengantarkan wisatawan menggunakan gerobak.
Seorang supir taksi lainnya mengatakan, gerobak ini adalah hasil buatan salah seorang warga Banyuwangi. Sekali membuat gerobak diperlukan biaya mencapai Rp 1,5 juta.

"Ini tromolnya pakai punya motor. Jadi ada kampas remnya. Bannya juga pakai ban motor. Remnya dijamin pakem," ujarnya.

BACA: Bangun Kereta Gantung, Gunung Ijen Tetap sebagai Cagar Alam

Ukuran ban motor yang digunakan bervariasi. Ada yang menggunakan pelek berdiameter 17 inci, ada juga yang menggunakan pelek berdiameter 16 inci.

Bagian dalam gerobak biasanya dimodifikasi menggunakan busa. Alasannya, agar membuat wisatawan lebih nyaman ketika naik gerobak di medan pendakian yang bergelombang.

Pengojek atau supir supir taksi menunggu wisatawan yang ingin menggunakan jasa ojek atau taksi di sekitar jalur pendakian Gunung Ijen, Jawa Timur (9/9/2017). Pengojek atau supir taksi itu akan mengantarkan wisatawan menggunakan gerobak.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Pengojek atau supir supir taksi menunggu wisatawan yang ingin menggunakan jasa ojek atau taksi di sekitar jalur pendakian Gunung Ijen, Jawa Timur (9/9/2017). Pengojek atau supir taksi itu akan mengantarkan wisatawan menggunakan gerobak.
"Ini rangkanya dibuat dari besi. Dijamin aman," ujar laki-laki itu sambil menyakinkan.

Wisatawan bisa duduk dengan meluruskan kaki. Pilihan lainnya, wisatawan bisa duduk dengan menekuk kaki.

BACA: Wangi Kopi di Kaki Gunung Ijen

Di bagian alat kemudi, ada dua tuas rem yang disambungkan dengan kabel atau besi. Mekanisme rem pada "taksi" Gunung Ijen menggunakan tromol.

Menurut Marsino, jasa "taksi" di Gunung Ijen ini sudah hadir sejak tahun 2015. Penjual jasa itu biasanya menyambi bekerja sebagai penambang atau pengangkut batu belerang di Gunung Ijen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com