Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Tradisi Unik "Ngopi" di Indonesia

Kompas.com - 17/09/2017, 07:03 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

Masih di bumi Serambi Mekkah, ada ragam kopi lainnya yaitu kopi tarik. Menurut Geaffary, kopi yang digunakan tak berbeda dengan kopi sanger.

"Kalau kopi sanger dibuatnya tak pakai saringan. Jadi hanya pakai dua gelas untuk proses tariknya," ujar Geaffary.

5. Kopi Kawa Daun

Di Sumatera Barat, ada tradisi minum kopi yang bernama kopi kawa daun. Di sana, kopi dibuat dari daun kopi yang dikeringkan, diseduh, lalu disajikan menggunakan batok kelapa.

"Dulu Indonesia dijajah Belanda. Masyarakat dipaksa untuk tanam cengkeh. Mereka (masyarakat Sumatera Barat) tak sempat merasakan kopi. Mereka ada ide untuk ambil daun kopi dan diseduh. Rasanya mirip teh," ujarnya.

6. Kopi Durian di Medan

Di Medan ada tradisi minum kopi yang dicampur dengan daging durian. Geaffary menyebut durian yang digunakan dari Sidikalang, Medan.

Cara pembuatan kopi durian yaitu kopi yang telah diseduh dicampur dengan daging durian yang telah dihaluskan menggunakan campuran es menggunakan blender. Buah durian yang digunakan harus dalam kualitas yang baik untuk menjaga aroma dan rasa saat bercampur dengan kopi.

7. Kopi Talua di Sumatera Barat

Tradisi minum kopi lainnya di Sumatera Barat adalah kopi talua. Kopi talua sejatinya adalah kopi yang diracik bersama kuning telur. Kuning telur ayam kampung atau telur itik mentah-mentah dikocok hingga berbuih.

Ketika dikocok, telur ditambahkan gula. Kuning telur yang telah dikocok itu lalu dicampur ke dalam kopi yang sudah diseduh air panas dalam gelas hingga kental. 

8. Kopi Joss di Yogyakarta

Di Yogyakarta ada suguhan kopi yang unik untuk dicoba. Namanya kopi jos. Kopi Jos sebenarnya adalah kopi hitam pekat. Hal yang membuatnya istimewa adalah arang yang membara dimasukkan ke dalam kopi. 

9. Kopi Tubruk

Geaffary menyebut tradisi unik kopi lainnya di Indonesia adalah kopi tubruk. Menyeruput tubruk atau menyeduh biji secara langsung merupakan cara yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com