Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Menpar Terkait Kasus Pemerkosaan Turis di Labuan Bajo

Kompas.com - 26/06/2018, 16:22 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya menyayangkan peristiwa pemerkosaan terhadap turis Perancis di Labuan Bajo yang terjadi pada Selasa (12/6/2018).

"Kejadian itu bisa mencoreng destinasi yang sedang booming seperti Labuan Bajo. Isu pemerkosaan sangat tidak bagus untuk negara," kata Arief setelah acara peluncuran Ya'Ahowu Nias dan World Surfimg League Nias Pro di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (25/6/2018).

Arief menyatakan terima kasih kepada pihak berwajib terhadap penanganan kasus yang dapat menangkap pelaku pemerkosaan kurang dari 24 jam.

"Setelah ini tertangkap kita sudahi, tetapi proses hukum harus kita jalankan. Kalau tidak ini akan menjadi nightmare, ketakutan bagi yang lain," kata Arief.

Baca juga: Genjot Kunjungan Wisatawan, Sejumlah Kawasan di Labuan Bajo Ditata

Belajar dari kejadian ini, Arief juga menyarankan para turis untuk menggunakan jasa pemandu wisata resmi dan memiliki sertifikasi khusus.

"Kemenpar sudah berkoordinasi dengan HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) dan ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies) di Labuan Bajo langsung," jelas Arief.

Sebelumnya diberitakan, seorang wisatawan asing asal Perancis berinisial MB (22) diperkosa seseorang yang mengaku sebagai pemandu wisata.

Kejadian tersebut terjadi setelah MB diantar melihat Air Terjun Cunca Wulang, dekat lokasi air terjun. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com