BORONG, KOMPAS.com - Memperingati HUT ke-73 Republik Indonesia tahun ini di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dilaksanakan atraksi budaya khas masyarakat setempat.
Setiap perayaan Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia, tarian-tarian khas lokal selalu ditampilkan oleh anak-anak sekolah dari tingkat Taman Kanak-Kanak sampai Sekolah Menengah Atas.
Kali ini saat HUT ke-73 RI siswi SDI Waewole menampilkan tarian Doku. Sementara siswi SDK Waelengga menampilkan tarian Dero.
Selain itu siswa dan siswi SMPN I Kota Komba menampilkan tarian khas Rongga, tarian Vera. Siang hari sesuai Upacara Kemerdekaan Bangsa Indonesia, siswa dan siswi SMAN 1 Kota Komba mementaskan atraksi Dapa khas Manggarai Timur.
Baca juga: Tiga Kampung Adat yang Memukau di Lembah Jerebuu Flores
Lembaga pendidikan di Kabupaten Manggarai Timur selalu melatih dan mendidik anak sekolah untuk mencintai budaya dan tarian khas Manggarai Timur.
Camat Kota Komba, Manggarai Timur, Flores, Herman Jebarus mengungkapkan kebanggaan atas inisiatif dan kreasi dari para pendidik di Manggarai Timur dengan mengisi dan memaknai Kemerdekaan RI dengan berbagai atraksi budaya dan tarian khas masyarakat Manggarai Timur. Pengembangan bakat dan talenta harus terus dilaksanakan di berbagai lembaga pendidikan.
"Atraksi tarian Doku, Dero, Vera dan Dapa sangat unik dan memukau mata turis Italia dan Jerman serta berbagai turis yang sedang melintasi jalan tranflores di Waelengga," ungkapnya.
Baca juga: Mengenal Gurusina, Kampung Adat yang Terbakar di Flores
Kepala Sekolah SMAN 1 Kota Komba, Davik Jaik menjelaskan lembaga pendidikan yang dipimpinnya selalu melatih dan mendidik anak-anak sekolah dari berbagai latar belakang budaya untuk mengembangkan dan mempertahankan keaslian budaya dan tarian khas masyarakat setempat yang diwariskan leluhur di Manggarai Timur.
Mengisi dan memaknai Kemerdekaan RI harus dimaknai dengan berbagai keterampilan dan kreasi sesuai dengan perkembangan zaman.
Tarian khas itu adalah tarian Sanggu Alu, Lipa Songke dan Congka Sae sesuai dengan adat istiadat dan budaya di Manggarai Timur.
Baca juga: Caci, Congka Sae, dan Duku Meriahkan HUT RI di Manggarai Timur
Rabu (15/8/2018), siswa dan siswinya menampilkan pementasan atraksi Sanggu Alu, Lipa Songke dan Congka Sae dihadapan 12 orang turis Italia dan Jerman yang diundang Missionaris asal Sambikoe, Paroki Santo Arnoldus dan Josef Waelengga yang bertugas di Italia, Pastor Tus Mansuetus, SVD.
"Kami bangga dan bersyukur karena tarian khas SMPK Waemokel dipromosikan kepada wisatawan mancanegara asal Italia dan Jerman. Kami berharap lembaga lembaga pendidikan yang dipimpinnya menjadi pusat budaya dan studi tentang berbagai budaya khas Manggarai Timur ke depannya," katanya.
Alasan sebagai pusat budaya dan pelestarian serta studi, lanjut Wahab, setiap saat siswa dan siswi menampilkan atraksi budaya dan tarian dalam berbagai kegiatan di Manggarai Timur.
"Untuk mewujudkan itu kami butuh dukungan dari berbagai pihak dan kami berterima kasih kepada KompasTravel yang terus mempublikasikan budaya dan tarian khas dari SMPK Waemokel ke tingkat Nasional dan Internasional. Banyak yang sudah membaca tentang atraksi budaya di SMPK Waemokel karena peran media Kompas.com," jelasnya.