"Pelaku usaha kopi se-Kabupaten Dairi dan kabupaten sekawasan Danau Toba hadir. Semoga citra kopi Sidikalang terbangun dan terjadi peningkatan kunjungan wisata kopi," ujarnya.
Veryanto Sitohang, salah seorang tokoh masyarakat dan pelaku bisnis menambahkan, Dairi dikenal sebagai penghasil kopi terbaik di Indonesia meski beberapa daerah lain di Sumatera Utara juga mengembangkan komoditas serupa.
Menurut dia, kopi sidikalang akan tetap dikenang para penikmat kopi karena cita rasanya yang khas.
"Saat ini menikmati kopi menjadi gaya hidup. Peluang ini dimanfaatkan Pemkab Dairi untuk terus mengembangkan pemasaran kopi, salah satu strateginya dengan festival begini. Kami mendukung upaya promosi dan membuka pasar global pertanian kopi. Semoga petani semakin sejahtera dan kopi Sidikalang terus dikenal," kata Veryanto.
Akhir festival, terpilihlah pemenang lomba green bean Arabika. Juara satu direbut Midian Tamba dari Kelompok Mitra Tani asal Kecamatan Pegagan Hilir. Juara dua dan tiga, masih dari Kelompok Mitra Tani yaitu Hariono dan Surung Kudadiri. Juara satu lomba green bean Robustha dimenangkan Herlita Pasaribu dari Kelompok Aloi asal Kecamatan Lae Parira.
Juara dua diraih Yuliarti Chaniago dari Kelompok Laba asal Kecamatan Tigalingga, dan juara tiga disabet Ranto Malem Sinurat dari Kelompok Leku, Kecamatan Pegagan Hilir.
"Hadiah diserahkan saat penutupan FDT 2018 oleh Assisten II Pembangunan, Edy Banuarea. Festival ini juga dikunjungi Jenderal Haposan Silalahi. Beliau selalu menyemangati untuk mengembalikan masa kejayaan kopi Sidikalang," kata panitia festival Mega Gultom.