Beberapa waktu lalu sempat beredar surat seruan dari Forum Muslim Bogor
(FMB) yang menyatakan penolakannya terhadap perayaan tahun baru Imlek dan
Cap Go Meh 2019.
Salah satu poin dari isi surat tersebut adalah meminta Pemerintah Kota dan
Kabupaten Bogor tidak memfasilitasi perayaan Imlek dan Cap Go Meh di wilayah
Bogor, terutama yang melibatkan umat beragama lainnya.
Mereka juga menyerukan agar pemerintah daerah tidak mengarahkan aparatur
sipil negara yang beragama Islam dan masyarakat Muslim lainnya untuk ikut
menghadiri maupun mendukung perayaan Cap Go Meh.
Beredarnya surat seruan ini akhirnya menimbulkan polemik.
4. Pemda jamin penyelenggaraan
Menanggapi surat itu, Pemkot Bogor pun menegaskan bahwa perayaan Imlek dan
Cap Go Meh di Kota Bogor tetap akan digelar.
Bima Arya Sugiarto menjelaskan, perayaan Cap Go Meh di Kota Bogor
merupakan salah satu agenda tahunan penting yang digelar untuk menggaet para
wisatawan.
Menurutnya, setiap tahunnya perayaan Cap Go Meh selalu dibalut dalam pesta
rakyat bertajuk Bogor Street Festival sehingga lebih mengedepankan nilai-nilai
kebudayaan dan kearifan lokal.
“Ada yang mengatasnamakan FMB. Mereka menyatakan surat terbuka yang pada
intinya tidak menyetujui adanya Bogor Street Festival. Kami merasa perlu untuk
menyampaikan kepada publik mengenai posisi Pemkot Bogor di sini. Ini
menyangkut juga atas nilai-nilai kebersamaan dan keberagaman yang diyakini
oleh kita sebagai warga Bogor dari masa ke masa,” ungkap Bima, Selasa
(29/1/2019).
5. Pengamanan Festival
Meski sempat ditolak, festival Cap Go Meh di Bogor tetap digelar. Kepolisian
Resor Bogor Kota menutup sejumlah ruas jalan sore nanti untuk mengantisipasi
kepadatan lalu lintas.
Salah satu ruas jalan yang ditutup adalah Jalan Suryakencana yang menjadi
pusat lokasi perayaan Cap Go Meh. Polisi menutup kawasan itu setengah jam
sebelum acara dimulai.
Sementara, arus kendaraan yang mengarah ke Jalan Otista akan dialihakan mulai dari kawasan Tugu Kujang ke arah Internusa.
Kemudian untuk kendaraan yang ingin menuju lokasi Cap Go Meh, dapat melalui
jalur Baranangsiang-Ekalokasari-Lawang Gintung-Pahlawan-Empang dan BTM.
Sementara itu, Komando Distrik Militer (Kodim) 0606 akan melibatkan sejumlah
organisasi masyarakat (ormas) untuk melakukan pengamanan selama kegiatan
berlangsung.