Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Dango di Landak Usung Semangat Swasembada Pangan

Kompas.com - 29/04/2019, 16:02 WIB
Hendra Cipta,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

LANDAK, KOMPAS.com - Pembukaan Naik Dango ke 34 di Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, resmi dibuka oleh Presiden Majelis Adat Dayak Nasional Cornelis, Sabtu (27/4/2019).

Dalam acara pembukaan Naik Dango kali ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan beserta istri yang juga Bupati Mempawah Erlina Norsan, Wakapolda Kalimantan Barat Sri Handayani, Bupati Landak Karolin Margret Natasa dan Bupati Sekadau Rupinus.

Selain itu acara pembukaan diikuti oleh unsur Forkopimda Provinsi, Forkopimda Kabupaten Landak, para Ketua Dewan Adat Dayak se Kalimantan Barat, pimpinan OPD Provinsi dan Kabupaten Landak, instansi vertikal, Camat se-Kabupaten Landak serta seluruh pengurus adat dan elemen masyarakat.

Antusiasme masyarakat yang hadir tidak hanya berasal dari daerah Kabupaten Landak tetapi berasal dari seluruh Kabupaten se Kalimantan Barat bahkan hadir juga pengunjung yang berasal dari luar negeri seperti dari Sarawak Malaysia.

Baca juga: Topi Bulu Burung Ruai, Keindahan dan Romantisme Dayak

Presiden Majelis Adat Dayak Nasional Cornelis mengungkapkan, bahwa kegiatan Naik Dango ini tidak hanya sekadar seremonial tetapi paling penting menyangkut kehidupan manusia berkaitan penyediaan pangan yang harus dikelola oleh pemerintah.

"Naik Dango harus menjadi perhatian pemerintah karena ini menyangkut dengan kehidupan manusia yaitu ketersediaan pangan," ujar Cornelis, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (27/4/2019) sore.

Baca juga: Mengenal Mandau, Senjata Tradisional Suku Dayak

Menurut Cornelis, saat ini ketersediaan pangan harus terus ada untuk mengantisipasi krisis pangan dunia yang disebabkan perubahan iklim demi terpenuhinya kebutuhan manusia.

"Apabila terjadi krisis pangan dunia yang berhubungan dengan persoalan iklim masyarakat kita sudah punya persediaan di dalam dango (lumbung) padi untuk persediaan," jelas Cornelis.

Dalam tradisi adat Dayak penyimpanan padi ke dalam lumbung sudah dilakukan secara turun temurun, sehingga kegiatan Naik Dango ini dilakukan sebagai perayaan ucapan syukur kepada Tuhan atas panen padi yang berlimpah dan meminta agar panen padi selanjutnya diberikan kelimpahan yang sama.

Dalam kesempatan ini, Cornelis berharap dengan berkumpulnya semua perangkat adat dari berbagai daerah dapat mendiskusikan masalah yang dihadapi berkaitan ketersediaan hasil panen padi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com