Menengok sejarahnya, konon sop senerek adalah hasil akluturasi kuliner Belanda saat jaman penjajahan.
Tentara Belanda saat itu kerap memasak 'Snert Soup' yang berupa sop kacang polong dengan roti. Menggingat lidah masyarakat lokal kesulitan mengucap snert, maka terciptalah istilah senerek.
Penjual sop senerek terkenal di Magelang adalah Warung Pak Parto yang berada di kompleks kios terminal lama bawah Bukit Tidar.
Selain itu, Warung Bu Atmo di daerah Jendralan sebelah Karesidenan Kedu juga ramai diserbu wisatawan.
Bakmi Goreng
Dimasak dengan cara tradisional, yaitu menggunakan anglo, membuat cita rasa bakmi goreng khas Magelang ini begitu mengunggah selera.
Sepiring Bakmi Goreng Melayu ini bisa dinikmati di Warung Bakmi Goreng Pak Kadis yang berada di Desa Menayu, Kecamatan Muntilan.
Selain Bakmi Goreng, di Warung ini juga dapat mencoba menu lainnya, seperti bakmi godog, nasi goreng, nasi godog, dan rica-rica bebek.
Buntil Lumbu
Meski lumrah di tanah Jawa, namun di Magelang terdapat buntil lumbu yang berbeda dengan buntil lainnya.
Jika buntil umumnya dibungkus dengan daun singkong atau pepaya, buntil Lumbu di Magelang dibungkus dengan daun keladi atau talas.
Isinya tetap sama, bumbu kepala dan teri dimasak dengan kuah santan kental.
Kuliner ini disarankan dinikmati dengan nasi hangat yang dilengkapi ikan bandeng presto atau ikan tongkol goreng telur.
Buntil lumbu dapat ditemui di Pasar Ngasem atau depan toko Merak Jaya di Jalan Jenderal Sudirman, Magelang.
Kethak