Sejarah pura sangat terkait dengan nama desa Ubud. Awalnya masyarakat membangun permukiman disekitar pura karena banyaknya tanaman obat di daerah sungai Campuhan. Maka desa ini disebut Ubud yang berasal dari kata Ubad, artinya obat.
Dewa yang dipuja di Pura ini adalah Dewa Danuring Gunung Batur. Pura ini memiliki peran dalam penyelenggaraan upacara pemberisihan alam yang diadakan setiap 100 tahun. Setiap diadakannya upacara piodalan (upacara tahunan) di pura ini, akan dipentaskan kesenian tari Calonarang pura Gunung Lebah.
Pura ini berlokasi di Jalan Raya Ubud, Sayan, Kabupaten Gianyar, letaknya dekat dengan Museum Blanco Renaissance. Kamu tidak perlu membayar uang seperserpun untuk masuk, tapi kamu harus mematuhi aturan berpakaian yang berlaku.
Ubud terkenal dengan pertunjukan tarian tradisionalnya. Kamu bisa melihat tarian tradisional ini di Desa Junjungan. Sekitar 60 pria berpakaian sarung memberikan nyayian yang menegangkan, sementara penari menciptakan kembali sebuah kisah dari Ramayana.
Pertunjukan Kecak berlangsung setiap Senin pukul 19.00 malam di pura Desa Junjungan di Jalan Tirta Tawar. Kamu dapat menonton tarian ini dengan membayar Rp75.000 per orang.
Gunung Kawi merupakan bangunan candi yang dipahat di dinding baru setinggi tujuh meter. Tempat ini merupakan komplek pemakaman Raja Anak Wungsu dan istri-istirnya. Situs ini diperkirakan sudah ada di sekitar abad ke-11.
Untuk mencapai situs ini, kamu harus menuruni sebanyak 371 anak tangga. Selama perjalanan turun, kamu akan disuguhi permandangan sawah dan panorama alam khas Bali.
Situs ini berada di Desa Tampaksiring, Kabupaten Gianyar dengan jarak 18 km dari Ubud. Biaya masuknya, sekitar Rp 15.000. Biaya masuk sudah termasuk dengan sewa kain sarung yang menjadi kewajiban jika memasuki wilayah ini.
Kamu dapat menemukan banyak candi peninggalan masa lampau di Bali, salah satunya Pura Kehen. Pura ini diperkirakan dibangun sekitar tahun 1206 dengan ketinggian 11 tingkatan.
Pura ini disebut-sebut sebagai candi paling menarik di Bali. Pasalnya, kamu dapat melihat ukiran-ukiran rumit di dinding dari pura ini.
Lokasinya berada di sebelah utara pusat kota Bangli atau sekitar 30 menit dari Ubud, tepatnya di Jalan Sriwijaya, Bangli. Untuk dapat masuk, kamu akan dikenai biaya Rp 6000 per orang.
Umat Hindu dan wisatawan mengantre untuk menikmati kesegaran air pancuran di obyek wisata pemandian suci Tirta Empul yang menjadi satu kompleks dengan Istana Tampaksiring di Ubud, Bali, Minggu (7/8/2016). Potensi wisata alam dan adat menjadi andalan pariwisata Gianyar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.