WONOSOBO, KOMPAS.com - Dari Pos IV, perjalanan menuju puncak Gunung Bismo adalah sekitar satu jam. Jalur pendakian bukan lagi di kawasan hutan, tetapi semak.
Meski menanjak, kondisi jalan tidak seseram Tanjakan Ginuk-ginuk menjelang Pos IV. Akan tetapi, pendaki harus melalui punggungan bukit yang terbuka dengan jurang di sisi kanan-kiri.
Baca juga: Catatan Panduan Pendakian Gunung Bismo via Silandak Bagian 1
Kondisi demikian membuat pendakian akan cukup membahayakan jika angin sedang berembus kencang. Pendaki bisa saja terempas embusan angin dan jatuh ke jurang.
Oleh karena itu, saat cuaca berangin atau badai pendaki dilarang untuk melanjutkan perjalanan sampai puncak Gunung Bismo karena membahayakan.
Namun saat cuaca cerah dan bagus, pemandangan indah seolah menjadi teman perjalanan yang mampu mengusir lelah seketika.
Dari Puncak Hastinapura, perjalanan berlanjut ke arah utara melalui kawasan puncak punggungan Gunung Bismo yang memanjang. Meski cukup jauh, tidak ada tanjakan atau turunan terjal yang harus dilalui.
Kondisi jalur pendakian memang jelas. Akan tetapi, pendaki harus ekstra hati-hati karena jalan setapak yang tidak terlalu lebar, hanya sekitar satu meter.
Sementara itu, jurang yang dalam langsung menganga di samping jalur pendakian. Konsentrasi pun harus senantiasa dipertahankan.
Jangan sampai karena keindahan panorama yang tersaji membuat kedua mata tidak lagi memperhatikan jalan setapak.
Usai Puncak Hastinapura, pendaki akan melewati satu puncak sebelum akhirnya sampai di puncak Gunung Bismo sisi utara yang dekat dengan kawasan Dataran Tinggi Dieng.
Puncak-puncak itu ternyata bisa didaki melalui jalur pendakian lain Gunung Bismo, salah satunya via Pulosari.
Titik tertinggi Gunung Bismo paling utara memiliki ketinggian 2.365 mdpl. Dari sana, pemandangan ke sisi utara, termasuk Dataran Tinggi Dieng terlihat jelas.
Pendaki bisa melihat Puncak Pangonan dan beberapa obyek wisata andalan di Dataran Tinggi Dieng seperti Kawah Sikidang, Telaga Warna, dan Telaga Cebong.
Tampak pula instalasi Geo Dipa Energi (energi panas bumi) dari ketinggian yang mengeluarkan asap
Hamparan luas ke arah barat juga sangat memanjakan mata. Mulai dari perkebunan yang terlihat seperti karpet, Gunung Rogojembangan di kejauhan, hingga Gunung Slamet dapat disaksikan jika cuaca cerah.