Mentega yang dicampurkan ke dalam ramyun akan membuat rasa ramyun lebih lembut dari rasa pedas yang biasanya menggigit. Sementara itu, kimchi akan memberikan dimensi rasa yang benar-benar berbeda.
Baca juga: Kimchi, dari Gentong sampai Kulkas
Hidangan ini bukan untuk kamu yang lemah. Golbaengyi adalah salah satu jenis siput kecil. Siput sendiri jadi salah satu makanan yang umum ditemukan di banyak hidangan Asia serta Eropa, dan tentunya Korea.
Sementara itu, Bibim myun adalah mi campur pedas dingin. Karakter Dongwan di acara “Happy Together” yang memperkenalkan resep dari hidangan ini. Kamu bisa mencampur golbaengyi dengan timun dan daun bawang. Lalu masukkan saus asam manis dari bibim.
Jika kamu tak ingin menggunakan siput kecil, kamu bisa juga menggantinya dengan cumi atau calamari.
Dilansir dari My Korean Kitchen, rabokki adalah kombinasi dari ramyun alias mi instan Korea dan tteokbokki yang adalah kue beras pedas ala Korea. Banyak orang yang menyukai rabokki karena rasanya menarik dan teksturnya yang unik.
Untuk membuat rabokki, kamu membutuhkan kue beras Koera, mi instan, kue ikan Korea, kembang kol, saus pedas, dan telur rebus. Selain itu, kamu juga bisa menambahkan berbagai topping tambahan seperti pangsit dan lumpia rumput laut.
Beberapa orang juga suka menambahkan jjolmyeon atau mi kenyal dibandingkan menggunakan ramyun. Ada juga yang menambahkan bumbu berupa bumbu dari mi instan Korea sebagai tambahan dari saus pedas. Selain itu, keju juga akan menambahkan rasa yang nikmat.
Baca juga: Muncul di Film Parasite, Pizza Asal Korea Ini Laku Keras Sampai Mesin Pembuatannya Rusak
Selain campuran antara dua makanan sekaligus, ada juga resep ramyun atau mi instan campur-campur dengan menggunakan keju Amerika ala Chef Roy Choi. Dilansir dari Tasting Table, dalam buku resepnya berjudul L.A. Son: My Life, My City, My Food, ia membagikan resep mi instan Korea dengan sentuhan keju Amerika.
Menurut Choi, aktivitas membuat mi instan bagi anak-anak Korea-Amerika sudah jadi ritual yang penuh dengan spiritual dan metodis. Choi memasukkan resep tersebut dalam sebuah bab yang membahas fase dirinya ketika jadi mahasiswa penuh kebingungan di New York.
Resep mi instan yang ia masukkan adalah gambaran bahwa setelah melalui masa yang sulit, mi instan jadi simbol kebahagiaan yang sederhana. Ia ingin memunculkan resep yang sederhana dan menyenangkan serta punya unsur budaya yang cukup kental.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.