Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Corona, Kunjungan Turis Asing di Taman Wisata Candi Menurun

Kompas.com - 11/03/2020, 13:01 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Semenjak wabah virus corona merebak pada akhir Januari lalu, turut memengaruhi industri pariwisata Indonesia.

Tak terkecuali Taman Wisata Candi yang mengalami penurunan dalam jumlah kunjungan wisatawan. 

Menurut Sekretaris Perusahaan PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Emilia Eny Utari, penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 20-30 persen.

Baca juga: Paket Wisata Candi Borobudur Tahun 2020: Sarapan hingga Peduli Budaya

“Penurunan pasti ada. Kalau wisman mencapai 20-30 persen. Kalau wisatawan nusantara masih menggeliat ya jumlahnya,” ujar Emilia pada Kompas.com, Selasa (10/3/2020).

Jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) disebutkan Emilia masih cukup stabil dan berada di atas jumlah kunjungan wisman.

Beberapa negara asal wisman yang mengalami penurunan jumlah kunjungan paling banyak yakni China, Korea, Jepang, dan Singapura.

China khususnya sudah tidak ada sama sekali. Sebab sejak awal Februari lalu akses wisatawan China ke Indonesia sudah ditutup.

Baca juga: Harga Tiket Masuk dan Akses Transportasi Umum ke Candi Prambanan

“Negara-negara tersebut drop sama sekali, sangat signifikan drop-nya. Wisman yang masih berkunjung itu dari Eropa ya,” tutur Emilia.

Taman Wisata Candi masih aman dikunjungi

Wisatawan mancanegara melihat peta di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (29/11/2017). Candi ini termasuk salah satu dari 4 lokasi wisata yang menjadi prioritas percepatan pembangunan, sebagaimana Presiden Jokowi menargetkan kunjungan wisatawan pada 2019 mencapai 20 juta orang dan pergerakan wisatawan nusantara 275 juta, serta indeks daya saing pariwisata berada di ranking 30 dunia.ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN Wisatawan mancanegara melihat peta di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (29/11/2017). Candi ini termasuk salah satu dari 4 lokasi wisata yang menjadi prioritas percepatan pembangunan, sebagaimana Presiden Jokowi menargetkan kunjungan wisatawan pada 2019 mencapai 20 juta orang dan pergerakan wisatawan nusantara 275 juta, serta indeks daya saing pariwisata berada di ranking 30 dunia.

Emilia meyakinkan bahwa Taman Wisata Candi masih tetap aman untuk dikunjungi. Pasalnya, pihaknya telah melakukan berbagai aksi preventif untuk mencegah penyebaran virus.

Salah satunya adalah pengadaan thermal scanner  di pintu masuk untuk memantau suhu tubuh pengunjung.

Taman Wisata Candi juga bersiap dengan ruang isolasi dan transportasi menuju rumah sakit rujukan jika diperlukan.

Baca juga: Viral Wisatawan Duduk di Stupa Candi Borobudur, Ini Kata Pengelola

“Kami juga ada sosialisasi dengan pengunjung dan warga sekitar. Tindakan preventif ini untuk memberi edukasi soal virus corona sedini mungkin,” jelas Emilia.

Di samping itu Emilia menyebutkan sosilisasi berguna untuk memberikan rasa nyaman pada pengunjung dan lingkungan sekitar.

Saat ini Taman Wisata Candi juga berfokus untuk menarik wisnus ketimbang wisman.

"Pemerintah sudah membuat insentif pesawat, libur nasional diubah dan cuti bersama diperpanjang. Ada juga nanti atraksi menarik untuk wisnus dengan harga yang juga menarik,” lanjutnya.

Baca juga: Menikmati Matahari Terbit dengan Latar Candi Borobudur Berkabut, Indahnya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com