Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hong Kong Perpanjang Travel Ban bagi Turis Asing

Kompas.com - 09/04/2020, 11:16 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemerintah Hong Kong memperpanjang larangan perjalanan (travel ban) bagi non-warga negaranya.

Melansir Simple Flying, Selasa (7/4/2020), hal tersebut dilakukan sebagai upaya melanjutkan pencegahan menyebarnya virus corona (Covid-19).

Adapun Pemerintah Hong Kong sebelumnya melakukan travel ban pada tanggaL 25 Maret 2020, dan berlaku selama 14 hari. Kini, larangan perjalanan tersebut kembali diperpanjang.

Travel ban tersebut juga memperpanjang penangguhan penerbangan transit hingga waktu yang belum ditentukan.

Baca juga: Cara Simpan Strawberry agar Awet hingga 1 Tahun

Kebijakan tersebut merupakan sebuah pukulan dahsyat bagi maskapai utama Hong Kong, Cathay Pacific.

Pemerintah Hong Kong melihat adanya lonjakan infeksi virus corona di daerahnya.

"Mengingat situasi perkembangan virus corona (Covid-19), pemerintahan Hong Kong Special Administrative Region (HKSAR) telah mengimplementasikan pembatasan perjalanan berikut bagi penumpang yang datang dan transit melalui Hong Kong," seperti tertera dalam pernyataan Cathay Pacific.

Baca juga: 7 Rekomendasi Jalan-jalan Naik Kereta di Dunia Tanpa Keluar Rumah

Ilustrasi pesawat Cathay Pacific.pixabay.com/b1-foto Ilustrasi pesawat Cathay Pacific.

Adapun rincian pembatasan perjalanan dari Pemerintah Hong Kong adalah sebagai berikut:

Pembatasan masuk telah diterapkan pada 25 Maret 2020 dan hanya memperbolehkan penduduk Hong Kong dengan dokumen tertentu untuk memasuki wilayahnya.

Baca juga: ASITA: Industri Agen Perjalanan Sangat Terhantam dan Dilema karena Virus Corona

Dokumen tersebut termasuk Hong Kong Permanent Identity Card, paspor Hong Kong, atau paspor British National dengan hak tinggal di Hong Kong.

Sementara masyarakat selain penduduk Hong Kong ditolak untuk memasuki daerah tersebut.

Selanjutnya, pemerintah Hong Kong juga mengambil langkah lebih jauh dan melarang seluruh penumpang untuk transit melalui Bandara Internasional Hong Kong.

Seluruh layanan feri sea-to-air antara Hong Kong dan Greater Bay Area ditangguhkan.

Baca juga: Keliling Rumah Angker Winchester Lewat Tur Virtual, Berani?

 

Ilustrasi Hong Kong - Lantau Island.pixabay.com/tee2tee Ilustrasi Hong Kong - Lantau Island.

Kendati demikian, menurut Travel News Asia, terdapat beberapa pengecualian tertentu yaitu sebagai berikut:

  1. Kru pesawat yang ingin bepergian menuju dan dari tempat asing guna melaksanakan tugas atau kru dari kapal barang.
  2. Pejabat pemerintah yang tengah melaksanakan tugas termasuk anggota pos konsuler.
  3. Orang-orang yang didukung oleh HKSAR dan terkait dalam pekerjaan melawan epidemi.
  4. Pasangan dan anak kecil dari penduduk Hong Kong.

Baca juga: Saran Bagi Pelaku Pariwisata agar Dapat Bertahan di Tengah Krisis Pandemi Virus Corona

Penerbangan repatriasi

Pemerintah Hong Kong juga tengah melanjutkan upaya dalam memulangkan warganya. Pada Minggu (5/4/2020) lalu, media pemerintah melaporkan kegiatan tersebut.

Dalam laporannya disebutkan, sebanyak 65 penduduk Hong Kong tiba dari Peru menggunakan penerbangan charter yang sudah diatur oleh pemerintah.

Baca juga: Pegawai Hotel Perlu Bantuan Langsung Tunai karena Wabah Virus Corona

Sebuah pesawat khusus juga membawa warga dan penduduk Hong Kong dari Lima ke London. Dari sana, mereka mengambil penerbangan penghubung biasa menuju Hong Kong.

Setelah tiba, mereka langsung bergegas ke pusat pengujian Hong Kong Centre for Health Protection yang terletak di AsiaWorld-Expo. Sembari menunggu hasil, mereka dikarantina.

Apabila hasil para pelancong tersebut dinyatakan negatif, maka mereka dapat kembali ke rumah, atau menuju sebuah tempat yang dikhususkan untuk menjalani karantina wajib selama 14 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com