Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maladewa Lockdown, Wisatawan yang Terjebak Malah Senang dan Tak Mau Pulang

Kompas.com - 13/04/2020, 20:06 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pernahkah kamu membayangkan terjebak dan tidak bisa kembali ke negara asal ketika liburan? Bayangan tersebut kini menjadi kenyataan bagi wisatawan di Maladewa (Maldives).

Pandemi virus corona membuat beberapa wisatawan terjebak di negara tempat mereka berlibur.

Beberapa negara membuat peraturan terkait penguncian nasional serta membatasi penerbangan. Wisatawan tidak boleh keluar dan masuk negara tersebut, inilah yang terjadi di Maladewa.

Baca juga: Cerita Turis Asing yang Terjebak di Bali karena Pandemi Global Virus Corona

Lalu bagaimana nasib wisatawan yang tertahan di Maladewa hingga waktu yang belum ditentukan tersebut?

Kisah pertama datang dari pasangan terakhir yang terjebak di Maladewa kala berlibur bulan madu.

Melansir The New York Times, awalnya pasangan tersebut sedang berbulan madu di sebuah resor bintang lima, Maladewa.

Mereka tiba di kepulauan eksotik tersebut sejak 22 Maret 2020 setelah melangsungkan pernikahan di Afrika Selatan, negara asal mereka.

Berencana untuk tinggal selama enam hari di Maladewa, namun virus corona memaksa negara harus memperpanjang liburannya.

Khawatir masalah logistik karena tidak bisa pulang ke Afrika Selatan, keduanya pun memutuskan meminta bantuan pada Konsulat Afrika Selatan dan Kedutaan Besar Afrika Selatan.

Lautan Bertabur Bintang di Maladewa.Shutterstock Lautan Bertabur Bintang di Maladewa.

Seorang perwakilan mengatakan kepada mereka bahwa ada sekitar 40 orang Afrika Selatan lainnya yang tersebar di Maladewa. Pilihannya adalah mereka menyewa jet sewaan dengan biaya sendiri sebesar 104.000 dollar AS atau setara Rp 1,6 miliyar.

Hingga Minggu (12/4/2020), keduanya merupakan satu-satunya tamu di resor Cinnamon Velifushi Maldives. Tarif kamar di resor ini mulai dari 750 dollar AS per malam atau setara Rp 12 juta per malam.

Melansir The New York Times, kegiatan mereka setiap harinya adalah tidur, snorkeling, bersantai di tepi kolam renang. Hal itu selalu berulang setiap harinya.

Baca juga: Tuk-tuk Terkena Efek Corona, dari Angkut Wisatawan Jadi Antar Paket

"Sungguh luar biasa bahwa kita mendapatkan waktu tambahan berlibur ini, namun finansial cukup membebani kami," kata De Freitas seperti dikutip The New York Times.

Usai tinggal di resor tersebut berhari-hari, keduanya pun mendapat kabar pemerintah daerah akan mensubsidi sebagian besar biaya tinggal.

Keduanya dibawa dengan speedboat ke resor bintang lima lainnya. Hingga kini, mereka belum tahu sampai kapan berada di Maladewa.

Nasib sama juga dialami sebuah keluarga asal Israel. Keluarga ini terdampar di salah satu hotel bintang lima di Maladewa.

Melansir The Times of Israel, keluarga bernama Elimelech ini mengawali ceritanya tiba di Maladewa pada 20 Maret 2020.

"Kami pikir dalam waktu tiga minggu keadaan akan kembali normal kurang lebih. Saya memberitahu istri dan anak-anak bahwa kami tidak pergi berlibur namun bertualang,"kata Nissan Elimelech.

"Kami tidak tahu apa yang akan terjadi," lanjut Elimelech yang ke Maladewa bersama istri dan tiga anaknya 

Club Med Finolhu di Maladewa.Dok. Club Med Finolhu Club Med Finolhu di Maladewa.

Awalnya, mereka akan kembali ke Israel pada 10 April, namun dibatalkan karena wabah virus.

Lanjut Elimelech, menanggapi wisatawan yang tidak bisa kembali ke negara asalnya, pemerintah Maladewa menunjuk sebuah pulau untuk semua pengungsi dari semua resor yang berdekatan dengan subsidi pemerintah.

Pada 2 April 2020, keluarganya beserta 150 wisatawan lain diungsikan ke sebuah pulau resor bintang lima yang disebut Pantai Olhuveli.

Mereka semua membayar hanya 100 dollar AS per malam atau setara Rp 1,5 juta untuk menginap di sana.

Baca juga: Wisatawan Padati Pegunungan di China di Tengah Wabah Virus Corona

Harga tersebut sudah termasuk pesta pantai, olahraga air, kegiatan anak-anak, dan fasilitas lainnya.

"Ada kegiatan sehari-hari, dan ada pesta alkohol juga tiap malam. Ini adalah pulau kecil dengan satu resor. Untuk berjalan mengelilingi pulau dibutuhkan waktu 20 menit. Pemerintah Maladewa tahu cara merawat wisatawan," ujarnya.

Elimelech mengatakan Menteri Pariwisata Maladewa telah mengunjungi wisatawan di resor tersebut dan memberitahu akan terus memperlakukan wisatawan seperti raja.

"Dia menenangkan kami dan mengatakan berhasil mengatasi virus. Dia memberitahu juga bahwa negara ini benar-benar bersih," katanya.

Melansir Forbes, Menteri Pariwisata Ali Waheed mengumumkan ada sekitar 1.000 wisatawan di Maladewa dan 27 resor yang masih buka.

Ia juga mencatat bahwa sebagian besar wisatawan tidak ingin kembali ke negara mereka sendiri dan ingin tetap di sana mengisolasi diri.

Maladewa, negara kepulauan di wilayah selatan Asia, menjadikan keindahan alam dan kekayaan laut sebagai daya tarik wisata. Sejak 1970-an, wisata menjadi sumber penghasilan utama negara tersebut. KOMPAS/YULIA SAPTHIANI Maladewa, negara kepulauan di wilayah selatan Asia, menjadikan keindahan alam dan kekayaan laut sebagai daya tarik wisata. Sejak 1970-an, wisata menjadi sumber penghasilan utama negara tersebut.

Selama masa isolasi, banyak pulau resor yang menawarkan dokter swasta, dan klinik jika ada kebutuhan medis, kata dia.

Lanjut Elimelech, ia amat menyukai 'terjebak' di Maladewa. Bahkan, ia tidak ingin pulang kembali ke Israel.

Baca juga: Kisah Turis Asing Terjebak di Asia karena Pandemi Global Virus Corona

"Kami tiba di pulau itu dan diberitahu bahwa kami akan datang sebagai tamu untuk waktu yang tidak terbatas. Kami merasa di surga, bahkan kami bercanda bahwa kami tidak ingin kembali ke Israel," lanjutnya.

Elimelech saat ini merencanakan penerbangan kembali ke Israel pada 1 Mei, tetapi kemungkinan penerbangan tersebut juga akan dibatalkan.

Maladewa telah memberi konfirmasi total hanya 20 kasus virus corona dengan 0 kematian. Sebagian besar pasien sudah pulih dan tidak ada infeksi baru sejak 1 April.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com