Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita WNI Repatriasi, Minim Informasi Protokol Kesehatan di Bandara

Kompas.com - 21/05/2020, 10:33 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

Dua hari berselang, yaitu tanggal 15 Mei 2020, semua penumpang akhirnya melakukan swab test yang disediakan petugas di asrama haji. Setelah itu, mereka wajib menunggu hingga hasil swab test tersebut keluar.

Perjuangkan karantina mandiri untuk anak dan bayi

Terkait masalah karantina, Soraya pun menyoroti adanya ketidakjelasan peraturan karantina bagi anak dan bayi.

Menurutnya, dalam protokol kesehatan tertulis, anak yang disebut anak dalam pemantauan direkomendasikan isolasi mandiri di rumah.

"Bahkan anak yang statusnya positif (anak tanpa gejala atau dengan gejala ringan). Makanya saya perjuangkan dari awal. Karantina untuk anak dan bayi," kata Soraya.

"Saya sampai kasih opsi agar anak-anak saya dijemput keluarga untuk karantina mandiri di rumah, biar saya dan suami saja yang karantina di asrama haji, tetap tidak bisa," tambahnya.

Soraya mengaku telah menyampaikan opsi tersebut kepada dokter jaga di asrama, namun petugas di lapangan tak bisa memberikan keputusan terkait masalah kepulangan WNI.

Menurut info yang didapat Soraya, masalah kepulangan WNI ini dikendalikan oleh pemerintah pusat dalam arti Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Usulan untuk pemerintah terkait proses karantina bagi WNI pulang dari luar negeri

Kendati kini sudah pulang kembali ke rumah karena hasil swab test negatif, Soraya tetap mengusulkan adanya beberapa hal yang perlu diperhatikan pemerintah dalam hal penanganan pemulangan WNI.

Ia menyoroti soal sosialisasi yang tidak dilakukan sebelum protokol kesehatan pemulangan WNI itu berlaku.

Penumpang saat tiba di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/5/2020). PT Angkasa Pura II mengeluarkan tujuh prosedur baru bagi penumpang penerbangan rute domestik selama masa dilarang mudik Idul Fitri 1441 H di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Penumpang saat tiba di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/5/2020). PT Angkasa Pura II mengeluarkan tujuh prosedur baru bagi penumpang penerbangan rute domestik selama masa dilarang mudik Idul Fitri 1441 H di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Enggak ada sosialisasi. Andai ada sosialisasi, kita bisa ada persiapan," ujarnya.

Untuk itu, ia mengusulkan agar pemerintah perlu memberikan sosialisasi jauh-jauh hari sebelumnya ketika WNI hendak pulang ke Indonesia.

Sosialisasi itu bisa dilakukan kepada pihak maskapai dan KJRI yang mana mereka dapat memberi info kepada WNI.

"Sosialisasinya mungkin pemerintah bisa bekerjasama dengan pihak maskapai untuk mengingatkan calon penumpang membawa hasil tes PCR negatif dari negara asal yang masa berlakunya maksimal tujuh hari sebelum flight," tutur Soraya.

Kemudian soal komunikasi pada saat WNI dikarantina di asrama haji. Ia mengatakan kurang mendapat informasi atau komunikasi selama dikarantina.

Kata dia, tak ada semacam person in charge (PIC) atau juru bicara yang bisa dihubungi untuk berkomunikasi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com