Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Waffle? Makanan Khas Negara Mana dan Sejarahnya

Kompas.com - 28/05/2020, 17:35 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Waffle jadi salah satu makanan yang populer dijadikan sarapan selain pancake di banyak negara di dunia. Namun, apa itu waffle dan dari mana asalnya?

Dilansir dari Culture Trip, waffle jadi salah satu hal yang membuat negara Belgia terkenal. Kamu mungkin sering mendengar istilah Belgian waffle atau waffle khas Belgia.

Baca juga: Taiyaki, Waffle Ikan Khas Jepang

Namun ternyata, kamu tidak pernah benar-benar memakan sebuah waffle Belgia. Bisa jadi kamu saat itu memakan waffle Brussels yang berbentuk persegi.

Waffle Brussels ini jadi waffle yang biasanya disajikan di banyak negara dengan beragam jenis topping manis dan jadi sajian sarapan.

Atau bisa juga kamu menikmati waffle Liege, “saudara sepupu” dari waffle Brussels yang berbentuk oval.

Waffle Brussels berbentuk persegi dengan lubang-lubang sempurna serta adonan yang mengembang. Sementara waffle Liege, cukup berbeda karena sekilas terlihat jauh lebih tipis.

Waffle Liege dibuat dari adonan brioche dan ditambahkan potongan gula karamel di dalamnya. Membuat waffle Liege punya rasa yang kaya dan lengket di bagian dalam.

Ilustrasi waffle biasa dengan topping sirup maple dan ayam goreng khas AmerikaShutterstock Ilustrasi waffle biasa dengan topping sirup maple dan ayam goreng khas Amerika

Sejarah waffle Brussels

Seperti halnya banyak resep legendaris, tanggal pasti dari kelahiran waffle Brussels serta siapa penciptanya tak diketahui.

Tulisan yang menyebut soal waffle Brussels pertama kali ada pada tahun 1874. Namun bisa dibilang waffle Brussels bahkan sudah ada lebih lama dari itu.

Kata ‘waffle’ pertama kali muncul di literatur Brussels sejak tahun 1604, juga pada karikatur tentang kemerdekaan Belgia pada 1830.

Tak itu saja, gambar yang menunjukkan Tahta Willem I, raja pertama Belanda dan Grand Duke of Luxembourg, juga terdapat gambar waffle di dalamnya. Bersebelahan dengan dua tipe bir Brussels.

Industri waffle muncul di Belgia pada awal abad ke-19. Banyak keluarga Brussels yang membuka toko waffle di sebelah rumah mereka atau di daerah pesisir.

Salah satu keluarga pemanggang paling terkenal di Belgia juga menambahkan ragi ke dalam adonan waffle.

Lalu perlahan, reputasi Belgia sebagai rumah bagi ahli pembuat waffle mulai benar-benar menyebar ke negara tetangga seperti Perancis, Jerman, dan Belanda.

Kepopuleran waffle di dunia internasional begitu terasa ketika waffle Brussels muncul di World Fair tahun 1964 yang digelar di New York.

Stan makanan bernama ‘Bel-gem’ ini dikelola oleh Murice Vermeersch. Mereka menyajikan sekitar 2.500 waffle setiap harinya dengan topping stroberi dan whipped cream.

Orang-orang Amerika pun terkesima dengan tekstur waffle yang ringan dan empuk. Bahkan orang-orang Jepang juga ikut penasaran dengan waffle.

Hal itu ditunjukkan dengan antrean yang terbentuk di stan Belgia pada 2005 Expo di Aichi, Jepang. Mereka ingin merasakan seperti apa rasa waffle Belgia yang katanya terbaik di dunia.

Waffle BrusselsShutterstock Waffle Brussels

Waffle pada masa lalu

Jauh sebelum waffle muncul dan jadi tradisi kuliner di dunia barat, ternyata sejak zaman dahulu telah ada makanan yang menyerupai bentuk waffle.

Dilansir dari The Kitchn, waffle dipercaya berevolusi dari wafer yang tipis dan krispi menjadi kue yang lebih tebal dan empuk.

Namun sebelumnya, waffle dipercaya berawal sebagai kue yang sederhana dan datar, tanpa lubang-lubang besar yang khas di permukaannya dan pada awalnya dibuat oleh orang Yunani kuno.

Orang Yunani kuno membuat kue datar yang bernama ebelios. Ebelios diletakkan di antara dua piringan besi panas. Makanan ini pun menyebar di Eropa pada abad pertengahan.

Ilustrasi wafer bertekstur renyah yang dipercaya sebagai awal mula waffle. SHUTTERSTOCK/VICTOR MOUSSA Ilustrasi wafer bertekstur renyah yang dipercaya sebagai awal mula waffle.

Kue yang dibuat dari campuran tepung, air atau susu, dan sesekali ditambahkan telur, kemudian dikenal sebagai wafer. Kadang kala sajian ini juga dimasak di atas api dengan menggunakan piringan besi panjang.

Kemudian sekitar abad ke-13, wafer ini pun mulai punya bentuk yang berbeda-beda. Mulai dari lambang keluarga dan pemandangan alam hingga pola bergaris yang kini jadi ciri khas wafer.

Pada abad pertengahan dan Renaisans, wafer dimakan oleh semua lapisan masyarakat, dari masyarakat kecil sampai raja-raja.

Seringkali wafer dimakan untuk merayakan hal-hal berbau agama dan hari suci. Wafer dijual oleh pedagang kaki lima yang berkumpul di luar gereja.

Di Inggris, mereka menyebutnya ‘waferers’ dan di Perancis ‘gaufriers’. Orang Belanda sangat menyukai wafer yang mereka sebut sebagai ‘wafles’. Koloni pun memperkenalkannya ke Dunia Baru pada awal abad ke-17.

Di Dunia Baru inilah kue ini kemudian bertemu dengan ‘teman sejatinya’, yakni sirup maple.

Pada 1735, ‘wafles’ kemudian mendapatkan tambahan huruf ‘f’, menjadi waffle seperti yang kita tahu pada hari ini.

Konon, Thomas Jefferson adalah orang pertama yang membawa besi pencetak waffle dengan pegangan panjang ke Amerika pada tahun 1789.

Sekitar 80 tahun kemudian, Cornelius Swarthout pun mematenkan besi pencetak waffle yang bisa digunakan di atas kompor.

Cone waffle untuk es krim pertama kali muncul di World’s Fair tahun 1904 di St. Louis, Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com