JAKARTA, KOMPAS.com – Selain protokol untuk pajat tebing, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) juga mengeluarkan protokol untuk fasilitasnya.
"Untuk mengendalikan risiko terpapar virus corona (Covid-19), ada beberapa tahapan. Semakin menerapkan protokol kesehatan, penurunan nilai risiko semakin tinggi,” kata Pengurus PP Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Bidang Gunung dan Tebing Alam, Jamaluddin, dalam webinar Sosialisasi Edaran Tentang Protokol Covid-19, Sabtu (13/6/2020).
Baca juga: Panjat Tebing Saat Era New Normal, Ini Protokol bagi Pemanjat Tebing
Adapun protokol bagi fasilitas panjat tebing adalah sebagai berikut:
Panduan operasional untuk fasilitas latihan (gym, sekolah, atau prasarana umum)
“Pasti melakukan registrasi. Pemanjat diminta isi formulir. Perilaku dan kebiasaan sebelumnya dilihat. Dilakukan pemeriksaan suhu,” kata Jamaluddin.
"Sementara untuk staf, mereka berlakukan jaga jarak, menggunakan masker dan penutup wajah di pos masuk atau saat pengawasan pemanjatan, membetulkan simpul tapi pakai penutup wajah,” imbuhnya.
Baca juga: Panjat Tebing Disarankan Pakai Masker, Ini Cara Agar Tidak Mengganggu
Selanjutnya, hal lain yang bisa diterapkan adalah mereka melakukan simulasi protokol kesehatan di tempat panjat tebing, serta memiliki papan petunjuk yang menunjukkan proses masuk dan keluar tempat tersebut.
Ada juga aturan jaga jarak yang diterapkan di area panjat tebing. Beberapa hal tersebut adalah cara bagi pemilik fasilitas panjat tebing untuk meminimalisir risiko penularan virus corona.
Senada dengan hal tersebut, dr Muhammad Iqbal El Mubarak memiliki beberapa saran tambahan terkait protokol dalam fasilitas panjat tebing.
“Kalau bisa tidak pakai ruang ganti. Kalau pun pakai, jangan ramai-ramai misalnya per dua orang. Kalau makan di luar lokasi. Upayakan saat latihan, jaga jarak 1,5 – 2 meter,” kata Iqbal.
Baca juga: Panduan Keselamatan Panjat Tebing di Skywalker Via Ferrata
Iqbal melanjutkan, kegiatan panjat tebing disarankan dibatasi jika fasilitas sudah diizinkan dibuka.
Menurutnya, membuat jadwal adalah cara yang efektif untuk mengatur lalu lintas para pemanjat tebing.
“Misal latihan pada hari Senin untuk 12 orang. Mereka dibagi lagi per tiga jam ada empat orang, dan seterusnya,” kata Iqbal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.