Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Ciremai Masih Pembukaan Tahap I, Pengunjung Hanya Bisa Trekking

Kompas.com - 15/07/2020, 11:40 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

 

Bersuhu tubuh paling tinggi 37,5 derajat

Sebelum masuk kawasan TNGC dan menikmati wisata alam, pengunjung akan dicek suhu tubuhnya oleh petugas.

Pada saat diukur suhu tubuhnya, pengunjung harus bersuhu di bawah 37,5 derajat celsius. Apabila pengunjung sedang sakit atau menunjukkan gejala seperti flu, batuk, demam, segera dapat lapor ke petugas jaga.

Pelaksanaan protokol kesehatan dibantu MPGC

Kuswandono menerangkan, pembukaan tahap pertama TNGC bekerja sama dengan MPGC dalam menyelenggarakan wisata alam pada masa pandemi sesuai protokol kesehatan.

Ia pun mengapresiasi MPGC dan petugas dalam pelaksanaan pembukaan yang sudah berlangsung dua minggu ini.

"Terima kasih kepada MPGC dan petugas pendamping yang telah mematuhi panduan penyelenggaraan wisata alam new normal Gunung Ciremai," ujarnya.

Namun, ia juga tetap mengingatkan kepada MPGC agar terus berpegang teguh pada protokol kesehatan Covid-19.

Pendaki menikmati momen matahari terbit di puncak Gunung Ciremai, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Pendaki menikmati momen matahari terbit di puncak Gunung Ciremai, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Ia mengingatkan agar para pengunjung dan petugas dapat menjaga kondisi kesehatannya selama berada di TNGC.

"Pengelola dan pengunjung wisata alam mesti sehat. Jangan sampai kita terjangkit virus corona akibat pembukaan kembali aktivitas wisata alam," jelasnya.

Lanjutnya, saat ini TNGC juga terus dipantau langsung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam pembukaan tahap pertamanya.

Baca juga: Pendakian Gunung Ciremai Masih Ditutup

Kata dia, KLHK memantau protokol kesehatan yang diterapkan TNGC salah satunya adalah jumlah kunjungan wisata yang harus dilaporkan setiap hari.

"Oleh karenanya mari tetap setia pada protokol yang berlaku sampai pandemi ini dinyatakan berakhir. Bila ada yang melanggar, akan kami berikan sanksi," pungkasnya.

Jika ingin berkunjung taati protokol kesehatan dengan memakai masker, jaga jarak minimal satu meter, gunakan hand sanitizer dan rajin mencuci tangan.

Kemudian, pastikan suhu tubuh normal di bawah 37,3 derajat celcius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com