Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepri Buka Pariwisata, Wisatawan Serbu Wisata Pantai

Kompas.com - 01/09/2020, 08:10 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Kehidupan pariwisata di Kepulauan Riau mulai bergerak setelah dibukanya untuk wisatawan nusantara (wisnus) dua bulan belakangan.

Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Buralimar mengatakan, hampir semua tempat wisata di Kepulauan Riau sudah dibuka kembali untuk umum.

Ia pun mengambil contoh kawasan wisata Lagoi dan pantai-pantai sudah buka kembali.

"Lagoi sudah buka baik untuk lokal maupun dalam negeri. Nongsa juga sudah dibuka. Hampir semua dibuka," kata Buralimar saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (29/8/2020).

Baca juga: 12 Tempat Wisata di Kepulauan Riau, Bisa ke Mana Saja?

Salah satu destinasi wisata di Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Dok. Humas Kemenparekraf Salah satu destinasi wisata di Pulau Bintan, Kepulauan Riau.

Antusias wisatawan melonjak, pantai penuh

Ketika pariwisata dibuka kembali, diakuinya antusias wisatawan cukup tinggi. Hal ini, kata dia, terlihat dari penuhnya pantai-pantai oleh wisatawan lokal maupun nusantara.

Ia mengatakan, wisatawan banyak memilik berwisata ke pantai karena ingin merasakan suasana baru setelah terkurung lebih dari 4 bulan di rumah.

"Awal masa new normal, pantai-pantai itu penuh semua. Dan mereka kan sudah stay at home-nya terlalu lama kurang lebih empat bulan. Jadi antusias untuk keluar itu sangat tinggi," terangnya.

Baca juga: Menyelami Treasure Bay Lagoi, Kolam Renang Terbesar Se-Asia Tenggara

Tak hanya pengunjung dewasa, ia mengungkapkan, kategori usia wisatawan juga didominasi oleh anak-anak.

Menurutnya, anak-anak sekolah setelah belajar dari rumah setiap hari Senin sampai Jumat, akan berwisata di akhir pekan bersama keluarganya.

"Mereka sering keluar Sabtu-Minggu bersama keluarga misalnya ke pantai dan outbound tempat wisata," jelasnya.

 

Pesona Mubut Island atau pulau Mubut di Batam, Kepulauan Riau.shutterstock/Erwinjaya Wijaya Pesona Mubut Island atau pulau Mubut di Batam, Kepulauan Riau.

Tak ada kapasitas kunjungan

Selama era adaptasi kebiasaan baru (AKB) dimulai, kata dia, Kepulauan Riau tidak menerapkan adanya pembatasan kapasitas kunjungan.

Menurutnya, hal tersebut sudah cukup dengan adanya protokol kesehatan yang ketat dari wisatawan maupun pengelola seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Semua tempat wisata juga telah menerapkan protokol kesehatan standar new normal seperti menyediakan tempat cuci tangan di pintu masuk wisata.

"Enggak ada kapasitas kunjungan. Hanya di Lagoi saja yang wajib menunjukkan surat keterangan rapid test non reaktif untuk wisatawan non-KTP Bintan," imbuhnya.

Baca juga: Mengintip Kepri dan Lombok Sebagai Destinasi Halal Unggulan

Masuk Lagoi, mobil dibatasi berisi maksimal tiga orang

Meski tidak menerapkan pembatasan kapasitas kunjungan wisata di Kepulauan Riau, menurutnya, pembatasan kapasitas itu tetap ada dan lebih ketat di Lagoi.

Untuk wisatawan yang datang menggunakan mobil, jelasnya, harus berisi maksimal tiga orang kapasitas.

"Jadi kalau misalnya mobil Kijang itu kan bisa sampai 6-7 orang atau lebih. Nah pas masuk Lagoi itu diperiksa betul, harus berisi maksimal tiga orang saja," jelasnya.

Baca juga: Jangan Terlewat, Kunjungi Spot Instagramable di Lagoi Bay Bintan

Ia melanjutkan, kondisi terkini kasus Covid-19 di Kepri mulai merangkak naik kembali di bulan Agustus.

Oleh karena itu, beberapa tempat wisata mulai menerapkan protokol yang lebih ketat seperti salah satunya membatasi kapasitas penumpang di mobil.

"Kemarin sudah cukup mereda di bulan Juli, tapi naik lagi pas Agustus ini," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com