KOMPAS.com – Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, pemberian dana hibah pariwisata Rp 3,3 triliun dapat menyelematkan pelaku industri perhotelan dan restoran di Indonesia.
“Begitu terima dana hibah, otomatis dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan (operasional) dan mengurangi beban agar bisa bertahan,” ujar dia dalam Dialog Produktif bertajuk “Hibah Pariwisata Percepat Pemulihan Pariwisata Nasional”, Jumat (23/10/2020).
Baca juga: Hotel Berusia 100 Tahun di New York Tutup akibat Pandemi Corona
Dalam kesempatan yang sama, Kasubdit Investasi Pariwisata Kemenparekraf Hengky Manurung mengatakan bahwa tujuan utama pemberian dana adalah untuk menerapkan protokol kesehatan CHSE.
Terkait hal tersebut Maulana mengatakan bahwa pemberian dana dapat dimanfaatkan untuk mengedukasi karyawan maupun masyarakat.
“Ini bisa jadi jawaban bagi kami. Di sini, kami melihat banyak yang belum percaya Covid-19, dan ada pelaku (perhotelan atau restoran) belum memahami kondisi ini dan mereka menyerah,” ujar dia.
Bantu atasi dampak ekonomi akibat Covid-19
Menurut Hengky, pemberian dana hibah diharap dapat memberi efek ganda mencapai Rp 15–25 triliun.
Meski begitu, dia tidak menampik bahwa pemberian dana tersebut dirasa masih belum cukup untuk memberi stimulus.
“Ini bukan dibilang cukup, tapi akan membantu efek perekonomian di 101 daerah penerima dana hibah pariwisata,” ujar Hengky.
Bantuan lain yang telah diberikan pemerintah bagi sektor perhotelan dan restoran, salah satunya adalah kerja sama dengan PLN untuk memberi pembayaran biaya minimum listrik.
Baca juga: 151 Hotel di Batam Kantongi Sertifikat Penerapan Protokol Kesehatan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.