Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Panjang di Jabar, Ada Rapid Tes Acak untuk Wisatawan

Kompas.com - 28/10/2020, 19:09 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Provinsi Jawa Barat (Jabar) memiliki sejumlah destinasi wisata yang mudah untuk diakses oleh wisatawan dari beberapa daerah di sekitarnya termasuk DKI Jakarta.

Sebagai langkah mengantisipasi kedatangan wisatawan, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jabar Iwan Darmawan menuturkan, pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan.

“Gubernur memerintahkan Disparbud dan Satgas Covid-19 untuk lakukan random sampling di beberapa wilayah,” kata Iwan kepada Kompas.com, Rabu (28/10/2020).

Random sampling yang dimaksud yakni rapid test secara acak pada wisatawan di daerah Jawa Barat.

Jika ditemukan wisatawan hasil reaktif dari rapid test, maka langkah selanjutnya akan dilakukan swab test.

 

Baca juga: Itinerary Road Trip 3D2N di Jawa Barat dari Bogor ke Bandung

Memastikan penerapan protokol kesehatan

Selain itu, pihaknya juga melakukan pemeriksaan ke beberapa daerah untuk memastikan bahwa penerapan mitigasi terutama protokol kesehatan.

Hari ini, Iwan mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan perjalanan dari Ujung Genteng, Sukabumi hingga Pangandaran untuk melakukan pemeriksaan.

Selain memeriksa protokol kesehatan, jalur lintasan juga dilakukan pengecekkan agar wisatawan yang akan liburan ke Jabar merasa nyaman selama di perjalanan.

“Ada beberapa titik jalan amblas, dan Dinas PU sudah membenahinya. Kita tidak bisa cegah hal-hal itu, yang penting kewaspadaan. Dari sisi personil, seluruh Dinas dikerahkan. Semua disebar supaya wisatawan nyaman,” ujar Iwan.

Ilustrasi Alun-alun Bandung. Dok. Shutterstock Ilustrasi Alun-alun Bandung.
Kerja sama dengan asosiasi pelaku pariwisata

Selanjutnya, Iwan mengatakan, pihaknya juga meminta kepada asosiasi pelaku pariwisata untuk memeriksa kembali kesiapan mereka sejauh mana.

Kemudian, Iwan juga meminta mereka untuk turut mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan oleh wisatawan.

Untuk kerja sama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Iwan menuturkan bahwa pihaknya meminta data pemesanan daring untuk memantau pergerakan wisatawan.

“Sekarang masih pengumpulan data, akan digabung dengan data yang langsung diminta dari daerah ke hotel-hotel,” ucap Iwan.

Baca juga: Road Trip Keliling Geopark Ciletuh Sukabumi, Bisa ke Mana Saja?

Saat ini, kawasan Bandung sekitarnya dan Pangandaran sekitarnya memiliki jumlah pemesanan hotel paling banyak. Namun data akan terus berubah.

Iwan menambahkan, rata-rata pemesanan dilakukan oleh masyarakat usia 30-35 tahun dengan rata-rata menginap selama tiga hari dua malam.

“Kami juga imbau ke online travel agent (OTA), mereka harus disiplin sampaikan ke pemerintah berapa banyak yang melakukan pemesanan supaya kami lebih mudah melakukan pelacakan,” pungkas Iwan.

Sebelumnya, Kepala Disparbud Jabar Deddy Taufik mengatakan, pihaknya tengah mengumpulkan data dari para pelaku industri pariwisata untuk memprediksi berapa banyak wisatawan yang akan memasuki Jabar.

“Dalam beberapa hari bakal ditunggu data dari PHRI, tempat wisata, data akan kita analisa bersama untuk antisipasi kunjungan,” ujar Deddy kepada Kompas.com, Rabu (21/10/2020).

Melalui data tersebut, nantinya pihak Deddy akan mengetahui daerah mana saja yang akan memiliki jumlah kunjungan terbanyak untuk semakin diawasi penerapan protokol kesehatannya.

Kepadatan kendaraan menuju Jalan Raya Puncak, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/8/2020). Tingginya antusias warga untuk berlibur di kawasan Puncak Bogor pada libur panjang Tahun Baru Islam 1 Muharam 1442 Hijriah dan libur akhir pekan membuat kepadatan terjadi di sejumlah titik, Sat Lantas Polres Bogor memberlakukan sistem buka tutup jalur dan sistem lawan arus (contraflow) untuk mengurai kemacetan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp.ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya Kepadatan kendaraan menuju Jalan Raya Puncak, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/8/2020). Tingginya antusias warga untuk berlibur di kawasan Puncak Bogor pada libur panjang Tahun Baru Islam 1 Muharam 1442 Hijriah dan libur akhir pekan membuat kepadatan terjadi di sejumlah titik, Sat Lantas Polres Bogor memberlakukan sistem buka tutup jalur dan sistem lawan arus (contraflow) untuk mengurai kemacetan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp.
Sudah ada surat edaran

Mengutip situs resmi Pemprov Jabar, Gubernur Jabar Ridwan Kamil juga sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 850/172/Hukham kepada bupati dan walikota se-Jabar.

Melalui SE tersebut, Ridwan yang akrap disapa Kang Emil mengimbau langkah upaya pencegahan penyebaran Covid-19 selama libur panjang mendatang.

Baca juga: Itinerary Seharian di Lembang dan Sekitarnya, Bisa Nobar di Bukit

Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jabar Daud Achmad menuturkan, SE tersebut memiliki enam poin yang menyoroti langkah pencegahan penyebaran Covid-19.

“Kepala Daerah diimbau meningkatkan kesadaran masyarakat dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat bagi masyarakat sekitar, dan masyarakat luar daerah yang berkunjung ke kabupaten/kota di Jabar,” kata Daud, melansir situs resmi Pemprov Jabar.

Poin lain yang tertera dalam SE tersebut adalah seluruh destinasi wisata, tempat hiburan, tempat kuliner, pasar, stasiun, dan terminal atau bandara sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com