Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Pulihkan Industri MICE Indonesia

Kompas.com - 11/12/2020, 09:10 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.comMeeting, incentive, convention, dan exhibition atau MICE merupakan salah satu sektor dalam industri pariwisata Indonesia yang turut menyumbang pada perekonomian Nusantara.

Direktur MICE Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Iyung Masruroh mengatakan, saat ini pemerintah memiliki empat kebijakan untuk memulihkan industri MICE yang terkena dampak Covid-19.

Baca juga: MICE dan Event Dorong Okupansi Hotel di Pekanbaru

“Kebijakan pemerintah dalam pemulihan MICE ada beberapa hal yang kita lakukan. Pertama adalah membuat panduan CHSE untuk kegiatan MICE,” katanya dalam webinar Harian Kompas bertajuk “The Comebak Plan of MICE For 2021”, Kamis (10/12/2020).

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut lima langkah dari pemerintah untuk memulihkan industri MICE Indonesia yang telah Kompas.com rangkum:

  • Membuat pedoman CHSE

CHSE merupakan pedoman protokol kesehatan dari Kemenparekraf yang disiapkan bagi para pelaku industri pariwisata.

Sejauh ini, CHSE sudah dibentuk untuk beberapa sektor seperti hotel, restoran, tempat wisata, kegiatan mendaki, dan MICE.

  • Sosialisasi dan simulasi CHSE

Iyung melanjutkan, pihaknya juga melakukan sosialisasi dan simulasi terkait protokol kesehatan dalam pedoman CHSE di beberapa destinasi MICE.

Melalui pedoman tersebut, para pelaku MICE dapat menyelenggarakan kegiatan tersebut dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditentukan.

  • Promosi MICE untuk pasar domestik

Saat ini, Iyung mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan aktivitas promosi kegiatan MICE yang diawali dengan pasar domestik.

“Indonesia masih lebih diuntungkan karena besarnya pasar domestik. Karena perjalanan antar-provinsi dan antar-kota masih bisa dilaksanakan dengan protokol kesehatan,” ungkapnya.

Baca juga: Pemerintah Minta Industri MICE Siap Antisipasi Perubahan Penyelenggaraan Usaha

Menurutnya, sebelum perbatasan negara dibuka untuk berwisata, Indonesia bisa berharap banyak pada wisatawan nusantara (wisnus) untuk MICE.

Berdasarkan hal tersebut, pertemuan yang dilakukan oleh kementerian, lembaga, korporasi, dan asosiasi diharap dapat bangkit.

Ilustrasi pameran otomotif IMXNMAA Ilustrasi pameran otomotif IMX

 

  • Ada bidding kegiatan MICE

Kendati pelaksanaan MICE internasional di Indonesia masih belum dilaksanakan, namun pemerintah masih melakukan bidding kegiatan internasional.

  • Platform kolaborasi

Langkah terakhir yang dilakukan, kata Iyung, ada pembuatan platform kolaborasi digital bernama MICE.id.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa menuturkan, platform tersebut untuk mengumpulkan data terkait MICE.

“Nantinya platform juga bisa untuk Business-to-Business (B2B). Bisa untuk memperkenalkan produk,” katanya dalam kesempatan yang sama.

Baca juga: Travel Agent yang Adakan MICE di Singapura akan Dapat Insentif

“Platform ini bisa digunakan bersama-sama dengan industri. Karena ini milik pemerintah, tentunya tidak berbayar,” imbuhnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, situs MICE.id tidak hanya dapat digunakan oleh pelaku industri tersebut namun juga masyarakat umum.

Bagi pelaku industri MICE, beberapa fitur dapat diakses dengan membuat akun terlebih dahulu. Sementara fitur lain seperti News dan Events dapat diakses oleh publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com