Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Travel Bubble Bandara Bali dan Korsel Diundur karena Varian Baru Covid-19

Kompas.com - 31/12/2020, 20:30 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktur Utama PT Angkasa Pura I (AP I) Faik Fahmi mengatakan, rencana travel bubble atau koridor perjalanan antara Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan Bandara Incheon di Korea Selatan terpaksa harus diundur.

“Kemarin AP I sudah kerja sama dengan Incheon Airport. Namun memang dengan adanya varian Covid-19 baru, akhirnya agak mengundurkan rencana usulan yang akan disampaikan ke pemerintah,” ungkapnya.

Pernyataan tersebut dia tuturkan dalam konferensi pers virtual “Update Angkutan Nataru 2020-2021”, Rabu (30/12/2020).

Baca juga: Pemerintah Akan Larang WNA Masuk RI, Simak Aturannya Berikut Ini

Lewat aliansi yang terjalin, dia mengatakan, wisatawan mancanegara (wisman) dari Negeri Ginseng akan dijamin protokol kesehatannya mulai dari saat di Bandara Incheon hingga tiba, menginap, dan berkunjung ke tempat wisata di Bali.

“Akan terapkan koridor perjalanan. Kita akan buat koridor khusus bagaimana bisa akomodir turis-turis dari Korea ke Indonesia tapi dengan protokol kesehatan yang sangat ketat,” sambung Faik.

Menurutnya, koridor perjalanan antara Bandara Bali dengan Bandara Incheon merupakan sebuah alternatif yang dapat ditawarkan saat pemerintah Indonesia mengizinkan untuk dibuka kembali rute penerbangan internasional.

Dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, serta seluruh bandara AP I telah menerima stempel Safe Travels dari World Travel and Tourism Council (WTTC), Faik yakin pihaknya dapat memastikan keamanan wisman.

Baca juga: Protokol Kesehatan Standar Global, Bandara AP I Dapat Stempel dari WTTC

Kendati demikian, rencana tersebut harus ditangguhkan untuk sementara waktu karena Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi resmi melarang seluruh warga negara asing (WNA) masuk ke Nusantara pada 1-14 Januari 2021.

“Tunggu perkembangan lebih lanjut terhadap dampak varian Covid-19 baru,” ungkap Faik.

Dia berharap agar situasi dan kondisi kian membaik karena Bandara I Gusti Ngurah Rai memiliki ketergantungan yang sangat besar pada penerbangan internasional.

Merosotnya lalu lintas transportasi udara internasional memberi dampak yang sangat signifikan terhadap bisnis bandara tersebut dibandingkan bandara lain.

“Mudah-mudahan dengan adanya vaksin yang akan segera diterapkan, kemudian pelaksanaan protokol kesehatan yang lebih baik, mudah-mudahan ini bisa membuka penerbangan internasional lebih cepat,” harap Faik.

Kerja sama untuk gairahkan perjalanan udara

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, Kamis (10/9/2020), kerja sama dijalin oleh AP I dengan Incheon International Airport Corporation (IIAC) pada September 2020.

Kerja sama telah ditanda tangani oleh Faik dan Presiden & CEO IIAC Bon-Hwan Koo secara virtual di kantor masing-masing, yaitu Jakarta dan Incheon.

Baca juga: Turkish Airlines Batal Terbang Reguler ke Bali, Dirut AP1: Fokus Domestik

Kerja sama tersebut berupaya untuk meyakinkan dan meningkatkan kepercayaan diri masyarakat, baik dari dalam atau luar negeri, untuk kembali melakukan perjalanan udara dengan rasa aman dan nyaman.

“Sehingga nantinya diharapkan dapat kembali meningkatkan pariwisata dan roda perekonomian di Indonesia,” ujar Faik dalam keterangan pers yang Kompas.com kutip dari situs resmi AP I.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com