Pada Minggu (27/12/2020), walaupun seluruh 10.000 tiket habis terjual, hanya sekitar 9.668 turis yang benar-benar datang. Sementara di Benteng Agra, hanya sekitar 4.839 turis yang datang.
Total 1.460 pengunjung tercatat di Fatehpur Sikri dan 174 turis tercatat di Rambagh. Sementara di Sikandra, ada 991 turis, di Mehtab Bagh 178 turis, di Itmad ud Daulah terdapat 311 turis yang muncul. Lalu di Mariam’s Tomb hanya terlihat 47 turis.
Baca juga: Masjid Cheraman Juma di India, Bermula dari Mimpi Seorang Raja Hindu
“Sangat aneh walaupun jumlah kuota turis terus ditingkatkan, masalah tidak ada tiket tersedia terus terjadi,” kata Presiden Agra Approved Guides Association Shamshuddin.
Ia melanjutkan, keuntungan peningkatan jumlah kuota tidak bisa dinikmati para turis karena adanya penjualan di pasar gelap, sehingga hal tersebut seharusnya dihentikan.
Peringatan dari otoritas kesehatan
Otoritas kesehatan sempat memberi peringatan pada Selasa (29/12/2020) bahwa tempat wisata yang terlalu penuh bisa berujung pada peningkatan kasus Covid-19.
Apalagi dengan adanya varian baru virus corona yang katanya jauh lebih menular yang berasal dari Inggris dan telah terdeteksi muncul di India.
India hingga Jumat (1/1/2021) telah mencatat kasus sebanyak 10,3 juta kasus positif dengan jumlah kematian lebih dari 149.000.
Baca juga: Apa Itu Golgappa? Makanan India yang Muncul pada Film Rab Ne Bana Di Jodi
Jumlah ini membuat India menempati posisi kedua negara dengan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat.
Untuk turis-turis seperti Pawan Gaur yang datang ke Agra dari Rajasthan, mengunjungi Taj Mahal adalah cara untuk bersantai setelah tahun yang sulit.
“Orang-orang sangat bosan tinggal di rumah saja selama pandemi,” kata dia pada Reuters.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.