Menurut Englund, hal paling penting yang bisa dipertimbangkan sebelum liburan nanti adalah tingkat infeksi di daerah tujuan. Serta jumlah vaksinasi yang sudah dilakukan di populasi tersebut.
Baca juga: Ada Vaksin, Kapan Waktu yang Tepat untuk Sambut Turis Asing?
Weisenberg menambahkan, jangan heran jika itu terasa seperti latihan yang berlawanan dengan intuisi.
Misalnya, di Kota New York, di mana 25 persen populasinya dipercaya sudah terinfeksi Covid-19, untuk mencapai kekebalan kelompok mungkin akan membutuhkan jumlah vaksinasi yang lebih sedikit jika orang yang sudah terinfeksi sebelumnya bisa mempertahankan antibodi yang setara.
Risiko tertular dan menularkan virus ketika berkunjung ke Manhattan, New York mungkin akan cukup rendah, menurut Weisenberg.
Hal tersebut mempertimbangkan keketatan lockdown yang diberlakukan, serta sejarah penerimaan vaksin yang jauh lebih mudah di area urban daripada di area pedesaan.
Selain itu, juga mempertimbangkan jumlah pengetesan Covid-19 yang cukup tinggi di antara populasi lokal, walaupun kepadatan penduduknya cukup tinggi.
Kamu juga akan melihat definisi perjalanan yang aman terus berubah dari minggu ke minggu. Terutama di beberapa bagian dunia masih terus melawan tingginya jumlah kasus akibat perjalanan liburan dan varian baru dari virus ini.
“Kamu harus mempertimbangkan masalah pergi ke suatu tempat dan membawa kembali virus tersebut ke area yang penting,” ujar Weisenberg.
Salah satu cara yang bisa dilakukan mungkin adalah mencari angka ketersediaan rumah sakit, khususnya kasur ICU, sebelum pergi liburan ke mana pun. Hal itu untuk memastikan sistem lokal belum kewalahan.
Baca juga: Jangan Jadikan Vaksin Indikator untuk Hapus Pembatasan Pengunjung Tempat Wisata
Weisenberg juga percaya bahwa peningkatan akurasi rapid test antigen akan membantu memastikan keamanan dengan semakin meningkatnya mobilitas.
“Saya akan naik pesawat, jujur saja. Saya akan memakai masker, saya akan pastikan tempat duduk kami tidak terletak di dekat orang lain, dengan jarak yang cukup dengan mereka, dan menggunakan semua hand sanitizer,” pungkasnya.
Dan jika ia akan mengunjungi situs wisata lokal, ia akan bertindak seolah-olah ia belum divaksinasi. Ia akan bersikap penuh kehati-hatian sama seperti yang ia lakukan seperti sebelum divaksin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.