KOMPAS.com – Bali memiliki sejumlah desa wisata menarik yang patut dikunjungi. Sebab, masing-masing desa menawarkan kebudayaan, produk, dan pemandangan tersendiri.
Beberapa di antaranya adalah Desa Tigawasa, Desa Sidatapa, Desa Cempaga, Desa Tenganan, dan Desa Penglipuran dengan sederet penghargaannya.
Namun, terdapat satu desa wisata yang tidak kalah menariknya yakni Desa Wisata Kutuh di Kabupaten Badung.
Baca juga: 5 Desa Wisata di Bali yang Wajib Dikunjungi, Mana Saja?
Berdasarkan keterangan pes yang diberikan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Jumat (12/2/2021), salah satu daya tarik desa tersebut adalah Pantai Pandawa.
Adapun, Pantai Pandawa di Bali Selatan biasa dikunjungi 3.000 wisatawan per hari sebelum pandemi Covid-19. Dari pariwisata, desa tersebut berhasil menghasilkan Rp 50 miliar per tahun.
Mengutip Kompas.com, Jumat (28/2/2014), dahulu Pantai Pandawa yang juga dikenal sebagai Pantai Kutuh termasuk dalam kategori “pantai tersembunyi”.
Sebab, pantai tersebut berada di belakang tebing-tebing tinggi yang ditumbuhi semak belukar. Namun, kini pantai tersebut sudah memiliki akses yang mudah dengan pemandangan tebing-tebing kapur tinggi.
Baca juga: Pesona Pantai Pandawa di Bali
Pantai Pandawa memiliki pesona pasir putih yang terhampar dari ujung ke ujung. Lautnya pun jernih sepanjang mata memandang.
Saat berada di sana, wisatawan bisa melihat patung Pandawa Lima yakni Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa yang terukir dengan indah dan berada di dalam tebing-tebing kapur.
Potensi pariwisata olahraga
Selain Pantai Pandawa, Desa Wisata Kutuh juga memiliki lapangan bola dengan rumput terawat yang rapih dan memiliki program bernama “Bolabali”.
Program tersebut merupakan kegiatan tahunan yang biasanya mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman).
Tahun ini, rencananya Bolabali akan dilaksanakan mulai Juli 2021 yang diharapkan akan dikunjungi wisatawan nusantara (wisnus).
Dilaksanakannya program tersebut diharap akan menjadi ajang pariwisata olahraga atau sport tourism dengan protokol kesehatan yang ketat.
Terguncang pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 menghantam keras Desa Wisata Kutuh yang telah berstatus mandiri, bahkan menjadi percontohan nasional.
Pendapatan dari pariwisata yang terbilang cukup tinggi terpaksa menurun akibat Covid-19. Hal tersebut dikatakan oleh Menparekraf Sandiaga Uno yang melakukan peninjauan ke Desa Wisata Kutuh di sela-sela kegiatannya berkantor di Bali pada Kamis (11/2/2021) malam.
Baca juga: Awas, Bercinta di Pantai Pandawa Kena Denda!
“Tapi karena pandemi, pendapatannya menurun sampai 90 persen sehingga mengakibatkan lebih dari 200 usaha kecil dan lebih dari 290 tenaga kerja, serta 3.000 lebih warga di desa adat ini ekonominy sangat menurun,” ungkapnya.
Selama peninjauan, turut serta hadir Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa, Bendesa Adat Kutuh I Nyoman Mesir, Kepala Desa Adat Kutuh I Wayan Badra, dan Ketua Pokdarwis/Ketua New Normal Wayan Duartha.
Ada juga Satgas Covid-19 Desa Kutuh Ketut Gita, Dirut BUMDA Desa Adat Kutuh Ni Luh Hepi Wiradani, dan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastuktur Kemenparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya.
Dari hasil peninjauan dan diskusi, Sandiaga mengatakan, pihaknya akan menyiapkan program dan langkah-langkah strategis yang cepat, tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.
“Menurut Bendesa Adat, tingkat keselamatan di sini hanya cukup sampai Maret. Jadi ini ada kedaruratan,” ujar Sandiaga.
Baca juga: Tanah Lot dan Pantai Pandawa, Favorit Turis Saat Bali Buka Kembali
Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya langsung membawa kembali proporal yang diajukan dari desa adat dan akan berdiskusi dengan Wakil Bupati Badung.
“Harapannya kita bisa memberikan satu sentuhan yang tepat manfaat, tepat sasaran, dan tepat waktu. Karena kita harus betul-betul selamatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” sambung Sandiaga.
Dari Kemenparekraf sendiri, program yang dapat dijalankan di antaranya adalah stimulus, bantuan sosial, program BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman), dan lainnya.
Sandiaga mengatakan, program-program yang setidaknya dapat menggerakkan aktivitas di Desa Wisata Kutuh harus segera dieksekusi.
Baca juga: Menikmati Water Sport, Datang Saja ke Pantai Pandawa
Sebelumnya saat bertemu Gubernur Bali I Wayan Koster, Sandiaga mengatakan bahwa pihaknya bersama Pemprov Bali juga sedang merencanakan program padat karya.
Adapun, program tersebut senilai Rp 186 miliar dan akan direalisasikan di 177 desa wisata di Pulau Dewata.
Harapannya, sebanyak 15.000 pekerja parekraf dapat terakomodasi dalam program tersebut setiap harinya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.