Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Perketat Perbatasan, Cegah Masuknya Varian Baru Virus Corona

Kompas.com - 16/02/2021, 17:05 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Sumber AP News

KOMPAS.com – Pada Minggu (14/2/2021), Jerman menerapkan kontrol perbatasan yang ketat di perbatasan mereka dengan Republik Ceko dan Provinsi Tyrol di Austria.

Pengetatan tersebut merupakan salah satu upaya membendung penyebaran varian baru virus corona yang menyebar sangat cepat.

Seperti dilansir AP News, pembatasan baru yang dimulai pada tengah malam tersebut membatasi masuknya warga dan penduduk Jerman.

Termasuk juga pengemudi truk, pekerja transportasi dan layanan kesehatan. Mereka harus mendaftar dahulu secara online dan menunjukkan hasil tes negatif Covid-19.

Baca juga: Perbatasan Selandia Baru Tetap Tutup Sampai Masyarakat Divaksinasi

Pemerintah Jerman memperingatkan bahwa beberapa penundaan perbataasan mungkin terjadi. Namun, kepolisian mengatakan tidak ada kemunduran besar pada Minggu (14/2/2021) pagi.

Jumlah kasus di Jerman mulai menurun secara stabil dalam beberapa minggu ke belakang. Namun, pemerintah mengkhawatirkan dampak yang mungkin terjadi dengan adanya varian baru yang pertama kali ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan tersebut.

Kedua varian baru itu dilaporkan telah ada di Jerman. Namun sejauh ini hanya terjadi dalam kasus komunitas yang kecil.

Sementara itu, jumlah kasus varian baru corona ini telah ditemukan di Provinsi Tyrol. Akibatnya, penduduk Tyrol diharuskan menunjukkan hasil negatif tes Covid-19 untuk bisa bepergian ke seluruh Austria, berlaku sejak Jumat (12/2/2021).

Old Town Square, Praha, Republik Cekodok. agoda Old Town Square, Praha, Republik Ceko

Penyebaran varian dari Inggris ini juga memicu lockdown penuh di beberapa distrik di Republik Ceko yang berbatasan dengan Jerman dan Polandia.

Gubernur Bavaria Markus Soeder ketika berbicara di Schirnding yang ada di perbatasan dengan Republik Ceko, mengatakan bahwa, tidak menyikapi mutasi virus tersebut secara serius akan menyebabkan konsekuensi yang sangat signifikan.

Soeder yang wilayahnya mencakup setengah perbatasan Jerman-Ceko dan keseluruhan perbatasan Jerman-Austria, mencatat bahwa distrik-distrik yang ada di perbatasan Ceko memiliki jumlah infeksi cukup tinggi.

“Lebih dari itu, muncul kekhawatiran saat ini terhadap partner Ceko kita, bahwa tidak jelas apa yang akan terjadi dengan pengelolaan corona milik mereka,” kata Soeder, merujuk pada penolakan parlemen Ceko untuk memperpanjang keadaan darurat.

Baca juga: Denmark dan Swedia Rencanakan Sertifikat Vaksin Covid Digital untuk Syarat Perjalanan

Hingga kini, belum jelas pelaku perjalanan antar-perbatasan mana yang diizinkan masuk ke Jerman.

Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer mengatakan, mereka yang bekerja di “sektor yang relevan secara sistemik” akan diizinkan melewati perbatasan. Selain itu, pihak berwenang pun akan berupaya berlaku pragmatis di mana pun memungkinkan.

Sebelumnya, Seehofer telah dengan kasar menolak kritik terhadap pemeriksaan perbatasan yang dilayangkan Uni Eropa. Penolakan tersebut juga didukung Soeder.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com