KOMPAS.com – Cuti bersama 2021 yang sudah resmi dipangkas oleh Pemerintah Indonesia akan membuat kunjungan wisatawan luar DIY menurun.
Sebab, menurut Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Singgih Raharjo, hal tersebut akan mengurangi pergerakan masyarakat. Sementara itu, lanjut dia, pariwisata akan tetap ada jika masyarakat bergerak.
“Supaya tetap ada pergerakan, kita juga gerakkan aktivitas rapat-rapat. Walau rapatnya kecil, tapi di hotel. Pengeluaran pemerintah harus didorong supaya bisa bangkitkan (perhotelan),” ucap dia kepada Kompas.com, Rabu (24/2/2021).
Baca juga: Wisata di Sleman, Keliling Candi hingga Pergi ke Museum Ullen Sentalu
Menurut pantauan Singgih, hotel-hotel di Yogyakarta sepi saat hari biasa, tetapi lumayan ramai saat akhir pekan.
Sejauh ini, lanjutnya, tingkat okupansi hotel di DIY cukup beragam pada akhir pekan. Ada yang hanya berada pada 20-30 persen, ada juga yang mencapai 50 persen.
“Tingkat hunian agak lumayan akhir pekan kemarin. Tapi cuti bersama yang dipangkas tetap akan berpengaruh,” katanya.
Terbantu
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DPD DIY Deddy Pranowo Ernowo mengatakan kepada Kompas.com, Rabu, meski kondisi anggotanya sudah sangat memprihatinkan, pihaknya cukup terbantu.
Baca juga: 7 Aktivitas Seru di Ledok Sambi Yogyakarta, Piknik di Pinggir Sungai
Sebab, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menyetujui usulan PHRI DIY soal pelaksanaan kegiatan di hotel, sehingga tingkat okupansi di hotel-hotel yang tersisa masih bisa beroperasi.
Walaupun terbantu dengan pelaksanaan kegiatan di hotel, Deddy tetap berharap agar pemerintah memberi bantuan seperti adanya relaksasi, insentif, dan stimulus secepat mungkin.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.