“Mereka menyesal itu terjadi. Mereka akan melakukan pembinaan pada pegawainya. Kami sempat melakukan klarifikasi dengan owner-nya,” pungkas Dezire.
Sidharta juga telah menyampaikan klarifikasinya terkait kejadian ini. Dilansir Tribun Bali, Sidharta menyampaikan bahwa kejadian tersebut merupakan miskomunikasi.
Ia mengatakan bahwa di Sanur tidak ada yang namanya private beach. Semua pantai merupakan milik publik, sehingga kegiatan masyarakat berwisata, mencari ikan, upacara adat, dan lain-lain tidak boleh ada pelarangan dari hotel, tambahnya.
Baca juga: Kasus Warga Bali Diusir Satpam Hotel, Bolehkah Pantai Diprivatisasi?
“Ini kasus pertama dan menjadi pembelajaran buat semua pihak termasuk kami, bagaimana men-training staf kami, walaupun niatannya baik, namun penyampaiannya harus tepat sehingga tidak terjadi miskomunikasi seperti ini,” jelas Sidharta.
Pihak Puri Santrian juga sudah mengadakan pertemuan dengan Mirah untuk menyelesaikan masalah ini.
Ketika dihubungi Kompas.com pada Rabu (24/3/2021), Mirah mengatakan bahwa pihak hotel telah memastikan bahwa kawasan pantai tersebut milik publik. Kejadian yang terjadi kepadanya hanyalah kesalahan satpam saat sedang menjalankan tugasnya.
“Pihak pemilik sudah memastikan bahwa tidak akan ada lagi oknum yang melarang siapa pun untuk datang ke area pantai dekat hotel,” pungkas Mirah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.