Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geliat Wisata ke Samosir Mulai Terlihat, Kadispar Optimistis Targetkan Jumlah Wisatawan Naik di Tahun 2021

Kompas.com - 28/03/2021, 11:11 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Geliat wisata di Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara pada 2021 sudah memperlihatkan pergerakan positif.

“Kita optimis ya sampai sekarang kita untuk PAD (Pendapatan Asli Daerah) saja sudah Rp 400 juta lebih bisa kita hasilkan untuk awal tahun 2021 ini,” kata Kepala Dinas Kabupaten Samosir Dumosch Pandiangan ketika dihubungi Kompas.com, Senin (22/3/2021).

Terkait target jumlah wisatawan di tahun 2021 ini, Dumosch menyebut optimis bisa melampaui jumlah kunjungan di tahun 2019 dan 2020. Dispar Kabupaten Samosir menargetkan jumlah 600.000 kunjungan di tahun 2021 ini.

Sebelumnya, jumlah kunjungan ke Kabuapten Samosir di tahun 2019 dan 2020 memang dinilai cukup baik.

Baca juga: 4 Wisata Samosir, Sumatera Utara, Puas Nikmati Indahnya Danau Toba

Walaupun terdapat pandemi Covid-19, jumlah kunjungan ke kawasan tersebut antara dua periode tersebut bisa dibilang tidak menurun secara signifikan.

Berdasarkan data dari Dispar Kabupaten Samosir, di tahun 2020 jumlah kunjungan ke sana mencapai jumlah 405.203 kunjungan. Hanya menurun sedikit saja dari jumlah kunjungan tahun 2019, yakni 418.271 kunjungan.

“Kita malah sempat khawatir (tahun 2020) hanya bisa tercapai 30-40 persen dari tahun 2019. Bedanya ternyata hanya sedikit. Teman-teman di kawasan Danau Toba juga heran, kok bisa seperti itu,” papar Dumosch.

Menurutnya, salah satu hal yang mendorong jumlah kunjungan ke Samosir tetap tinggi adalah dari adanya promosi yang terus aktif dilakukan oleh tim kreatif Dispar Kabupaten Samosir.

Ramai di long weekend dan akhir tahun

Data jumlah kunjungan tersebut diambil berdasarkan jumlah retribusi yang dipungut di tempat-tempat wisata, termasuk juga desa wisata di Kabupaten Samosir.

Berdasarkan data tersebut, di tahun 2020 jumlah wisatawan mancanegara (wisman) memang menurun secara signifikan. Di tahun 2019, jumlah kunjungan wisman mencapai lebih dari 50.000. Sementara di tahun 2020, jumlahnya hanya sekitar 2.000 saja.

“Itu mungkin di Januari-Februari-Maret masih banyak yang datang. Setelah itu enggak ada lagi, makanya itu yang penurunannya paling signifikan dibanding tahun 2019,” jelas Dumosch.

Namun jumlah tersebut juga menunjukkan adanya peningkatan jumlah wisawatan nusantara (wisnus) yang berkunjung ke Kabupaten Samosir.

Foto dirilis Jumat (5/3/2021), memperlihatkan wisatawan menikmati permainan banana boat di perairan Danau Toba di kawasan Tuktuk Siadong, Samosir, Sumatera Utara. Pemerintah Indonesia saat ini tengah menyiapkan Danau Toba di Sumatera Utara sebagai lokasi Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) untuk menggantikan Pulau Bali.ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI Foto dirilis Jumat (5/3/2021), memperlihatkan wisatawan menikmati permainan banana boat di perairan Danau Toba di kawasan Tuktuk Siadong, Samosir, Sumatera Utara. Pemerintah Indonesia saat ini tengah menyiapkan Danau Toba di Sumatera Utara sebagai lokasi Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) untuk menggantikan Pulau Bali.

Menurut Dumosch, kebanyakan wisnus berasal dari sekitar Sumatera Utara dan juga daerah-daerah di Pulau Sumatera lainnya. Ada pula sebagian yang berasal dari Pulau Jawa, tepatnya DKI Jakarta.

Kunjungan wisnus tersebut mencapai puncaknya di beberapa periode. Di antaranya adalah saat long weekend ketika pergerakan pariwisata di Indonesia mulai dibuka pemerintah pertengahan tahun 2020, juga periode libur Natal dan Tahun Baru 2021.

“Paling ramainya itu awal tahun. Tanggal 23 Maret kan kita tutup objeknya, kita buka lagi di Juli tanggal 31. Setelah kita buka kebetulan itu long weekend ya, di tiga hari itu kurang lebih ada 23.000–24.000 orang masuk Samosir,” papar Dumosch.

Baca juga: Wisata di Samosir bakal Makin Dikembangkan, Ini Caranya

Walaupun tetap melakukan promosi, Dumosch juga menegaskan bahwa pihaknya tetap menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan. Mulai dari kewajiban menjaga 3M, memakai masker, mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer, serta menjaga jarak.

Dispar juga memantau ketat penerapan 3M di tempat-tempat wisata, termasuk juga akomodasi homestay, penginapan, atau hotel serta pusat kuliner, seperti restoran di sekitar Samosir.

Tantangan pencapaian target

Namun sayangnya target tersebut juga memiliki kendala tersendiri, yakni terkait adanya kebijakan mengenai pemberian vaksinasi Covid-19 kepada para pelaku parekraf, termasuk juga masyarakat umum di Kabupaten Samosir.

Menurut Dumosch, Kabupaten Samosir saat ini sedang melakukan kebijakan refocusing anggaran. Ada kebijakan pemotongan anggaran di beberapa program atau kegiatan, termasuk juga kegiatan dari Dispar.

“Contohnya ada event, katakanlah dari 11 event ini mungkin tidak bisa lagi 11 event karena wajib kami ada refocusing atau pemotongan anggaran,” imbuh dia.

Baca juga: Jalan-jalan di Danau Toba, Bakal Ada 5 Wisata Unggulan Baru Samosir

Kini mungkin hanya akan ada sekitar enam sampai tujuh event saja yang akan diselenggarakan di Samosir tahun 2021 ini. Hal tersebut mungkin nantinya akan memengaruhi jumlah kunjungan wisatawan ke Samosir tahun ini.

“Cuman dari pengalaman kami di 2020, sama sekali event kita enggak bisa kita gelar. Tapi (jumlah wisatawan) enggak signifikan turunnya (dari tahun 2019),” ujar Dumosch.

Maka dari itu, ia mengaku masih cukup optimistis bisa mencapai target tinggi yang ditetapkan Dispar untuk kunjungan wisatawan ke Samosir di tahun 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com