KOMPAS.com – Hotel-hotel di Uni Emirat Arab (UEA) jadi yang tersibuk kedua di dunia setelah China karena suksesnya upaya dari pemerintah setempat menahan penyebaran Covid-19.
Melansir The National News, Sabtu (10/4/2021), Kementerian Ekonomi UEA mengatakan bahwa hal tersebut mendorong pariwisata domestik yang mempercepat pemulihan sektor perhotelan.
Negara tersebut menampung 14,8 juta tamu yang rata-rata menghabiskan 3,7 malam di 1.089 penginapan pada 2020.
Menurut World Tourism Organization (WTO) dan Emirates Tourism Council (ETC), jumlah itu berarti tingkat okupansi hotel di UEA mencapai 54,7 persen.
Baca juga: Liburan ke Uni Emirat Arab, Turis Bisa Sarapan di Dubai Frame
“UEA dapat dengan cepat menahan dampak wabah pada sektor pariwisata lokal,” kata Chairman ETC dan Menteri Negara untuk Kewirausahaan dan UKM Belhoul Al Falasi, mengutip The National News.
Dia melanjutkan, keberhasilan UEA merupakan hasil dari mengandalkan inovasi dan ketangkasan dalam upayanya untuk memberi insentif.
“(Kemudian) meluncurkan inisiatif dan menciptakan peluang untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan meningkatkan kontribusinya terhadap produk domestik bruto,” sambung Al Falasi.
Berdasarkan data dari WTO dan ETC, hub pariwisata regional UEA melampaui tingkat hunian rata-rata global, yakni 37 persen dan Timur Tengah yakni 43 persen.
Selama pandemi, industri pariwisata global termasuk yang paling terdampak. Sebab, perbatasan negara yang ditutup mengakibatkan penerbangan pesawat dilarang dan mengganggu permintaan perjalanan.
Meski begitu, selain UEA, terdapat beberapa negara di dunia juga memiliki tingkat okupansi hotel yang cukup tinggi pada 2020, salah satunya China.
Negara tersebut berhasil menduduki posisi pertama dengan tingkat okupansi sebesar 58 persen. Sementara itu, Amerika Serikat berada pada peringkat ketiga dengan tingkat okupansi 37 persen.
Peringkat selanjutnya adalah Meksiko dengan tingkat okupansi hotel 32 persen dan Turki 30 persen.
Hotel-hotel di UEA memulai kampanye untuk mempromosikan pariwisata domestik yang menyumbang 41 miliar Dirham atau 11 miliar dollar AS, setara Rp 160 triliun untuk ekonomi nasional tahun lalu.
Kementerian Ekonomi UEA memperkirakan bahwa angka tersebut akan berlipat ganda selama beberapa tahun ke depan.
Menurut Al Falasi, memperkuat pariwisata domestik sangat penting untuk memastikan pemulihan sektor pariwisata secara penuh, serta mendorong pemulihan ekonomi lebih cepat.
Baca juga: Apa Indonesia Bisa Tiru UEA Buka untuk Wisman? Ini Kata Pengamat
“UEA bisa mendapatkan keuntungan dari infrastrukturnya yang canggih, fasilitas modern, serta beragam layanan dan aktivitas untuk mempromosikan dirinya sebagai destinasi wisata yang menawarkan banyak hal kepada wisatawan, baik itu penduduk UEA atau pelancong dari luar negeri,” tutur dia.
Selain okupansi hotel, data juga menunjukkan bahwa UEA adalah negara yang mengalami penurunan paling kecil dalam lalu lintas wisatawan tahun lalu.
Adapun, aktivitas hanya turun sebesar 45,2 persen. Sementara itu, Thailand mengalami penurunan terbesar yakni 83 persen, Inggris Raya 82 persen, Spanyol 78 persen, dan AS 77 persen.
Tahap selanjutnya dalam pemulihan sektor pariwisata, kata Al Falasi, akan mencakup inisiatif untuk mempertahankan performa yang kuat dan meningkatkan pemulihan.
Kampanye “musim dingin paling keren di dunia” milik UEA yang dimulai pada 2020 menarik sekitar satu juta wisatawan domestik, dan menghasilkan pendapatan sekitar 1 miliar Dirham.
Kini, kampanye tersebut akan berfokus pada wisatawan internasional setelah lockdown global dicabut.
Baca juga: Al Bidya, Masjid Tertua di UEA yang Berdiri sejak Tahun 1440-an
Al Falasi mengungkapkan, keberhasilan sektor pariwisata tahun lalu merupakan upaya seluruh pihak dalam mempromosikan sektor tersebut pada tingkat federal dan lokal.
UEA merupakan salah satu negara teratas terkait tingkat pengujian dan vaksinasi Covid-19. Hal tersebut menurut Al Falasi telah membantu menciptakan lingkungan yang aman bagi wisatawan.
Adapun, negara tersebut telah memvaksinasi 9.923.543 orang dengan tingkat distribusi vaksin 90,22 dosis untuk setiap 100 orang hingga Jumat (9/4/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.