“Ada sabana yang seperti lapangan terbang tapi dari rumput rapi, cemara-cemara gunung yang indah seperti bonsai yang usianya sudah ratusan bahkan ribuan tahun,” kata Titis.
Baca juga: Mampir ke Candi Cetho, Candi Hindu di Lereng Gunung Lawu
Jalur pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho terletak pada sisi barat laut gunung tersebut. Hal ini membuat jalur tersebut menjadi jalur yang paling terpisah dari Cemara Kandang dan Cemara Sewu.
Jika memilih jalur ini, kamu akan memulai perjalanan dari Candi Cetho dan Candi Kethek. Kamu bisa berwisata dulu ke dua cagar budaya tersebut sebelum melakukan pendakian.
Meski belum pernah melewati jalur ini secara pribadi, Titis mengatakan bahwa berdasarkan laporan dari teman-teman di sana, jalur tersebut dikatakan memiliki pemandangan yang lebih indah dari Cemara Kandang.
Namun, pemandangan yang ditawarkan tidak lebih indah dari Candi Centho. Jika dari tingkat kesulitan medan yang ditempuh, jalur ini berada pada level tengah.
“Lebih mudah dari Cemara Kandang, tapi tidak seberat Candi Cetho,” ucap dia.
Di Cemara Sewu, Marwoto menuturkan bahwa jalur yang dilalui terbilang cukup mudah karena tidak licin dan tidak terlalu berdebu.
“Hampir semua, dari atas sampai bawah, jalurnya bebatuan. Gambarannya, jalur kami sangat representatif untuk pendaki pemula karena tidak begitu ekstrem,” jelas dia.
Selain itu, jalur pendakian Cemara Sewu juga tidak memiliki banyak jalur yang bercabang seperti beberapa jalur di gunung-gunung Indonesia. Hal ini akan meminimalisir rasa bingung para pendaki.
Kemudian, jalur ini juga masih memiliki pohon rindang sehingga pendaki yang melintasinya tidak akan terlalu terdampak oleh sinar matahari yang terik.
Baca juga: 6 Tips Mendaki Gunung Lawu Saat Musim Hujan, Lewat Cemoro Sewu
“(Jalurnya) naik terus, tidak ada yang menurun. Naik, terus menanjak dikit-dikit. Paling direkomendasikan Cemoro Sewu. Karena tidak berdebu, jalannya tidak menjadi saluran air,” ujarnya.
Adapun, jalur pendakian Gunung Lawu via Cemara Sewu mayoritasnya adalah bebatuan dan bukan tanah gembur. Menurut Marwoto, jalur ini dapat dilalui oleh pendaki saat musim hujan.
“Pendakian saat hujan Insha Allah aman. Yang penting fisik harus benar-benar disiapkan,” ucap Marwoto.
Untuk pemandangannya sendiri, para pendaki yang melintasi jalur ini akan disuguhi panorama indah berupa hamparan Bukit Mongkrang dan Lawu Selatan.
Titis mengatakan bahwa jalur Cemara Sewu adalah jalur yang paling ramai dilewati oleh para pendaki. Jika diurutkan, jalur ini berhasil menyabet posisi pertama.