KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengatakan bahwa salah satu kendala dalam pariwisata di Lombok-Sumbawa adalah minimnya jumlah direct flight di pulau tersebut.
Hal ini dinilai sebagai salah satu penyebab dari lambannya pariwisata Lombok-Sumbawa untuk maju. Pasalnya, direct flight dapat memudahkan akses para wisatawan asing menuju destinasi wisata.
Baca juga: Pelaku Wisata di NTB Minta Penetapan Zona Hijau, Kenapa?
"Percuma kita punya destinasi yang bagus-bagus kalau untuk mencapainya susah. Oleh karena itu, kalau NTB mau bangkit pariwisatanya salah satunya adalah perbanyak direct flight," kata Zulkieflimansyah dalam acara halal bihalal pariwisata yang digelar secara hybrid oleh Dinas Pariwisata NTB, pada Rabu (19/5/2021).
Dalam kesempatan itu, ia menuturkan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan maskapai penerbangan AirAsia untuk membuka direct flight langsung dari Perth, Australia, ke Lombok.
Baca juga: Seluruh Tempat Wisata di NTB Tutup Hingga 23 Mei 2021
Menurutnya, rencana direct flight tersebut dapat membantu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Lombok hingga 10 persen, sehingga pariwisata di NTB juga bisa bangkit kembali.
Baca juga: Rencana NTB Kembangkan 99 Desa Wisata Secara Bertahap
"Bayangkan kalau pandemi ini berlalu, kita punya direct flight dari Singapura, Malaysia, termasuk Australia dan berbagai negara lain, saya yakin pariwisata kita kemudian akan bangkit," ujarnya dia.
Tidak hanya permasalahan minimnya direct flight ke Lombok-Sumbawa, dalam acara tersebut sejumlah pelaku industri pariwisata juga mengungkapkan kendala mereka dalam membangun kembali pariwisata Lombok-Sumbawa di tengah masa pandemi Covid-19.
Mereka mengeluhkan persoalan mulai dari kebijakan pemerintah daerah tentang penutupan objek wisata yang dinilai kurang tepat hingga lemahnya sistem promosi pariwisata NTB.
Baca juga: Kawasan Wisata Tiga Gili di Lombok Tutup Sementara untuk Cegah Corona
Menanggapi keluh kesah para pegiat industri pariwisata tersebut, Zulkieflimansyah mengajak semua pihak bersabar di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Selain itu, penerapan penutupan objek wisata juga berdasarkan situasi pandemi dan kebijakan pemerintah pusat.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa para pelaku usaha pariwisata tidak boleh putus asa sebab industri tersebut akan terus berjalan.
Baca juga: Taman Nasional Gunung Rinjani Tutup 20-23 Mei 2021
Zulkieflimansyah mengungkapkan, ke depannya banyak event besar di Lombok yang akan menjadi pemicu bangkitnya pariwisata NTB pascapandemi. Di antaranya motoGP, World Superbike, dan banyak event besar lainnya.
"November itu (World) Superbike pasti diselenggarakan di NTB, kemudian Maret motoGp, dan saya kira kita harus bersiap-siap," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.