Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk, Napak Tilas ke 2 Lokasi Bersejarah Lahirnya Pancasila

Kompas.com - 31/05/2021, 17:38 WIB
Desy Kristi Yanti,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com- Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni tidak lepas dari peran Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno.

Melansir Kompas.com, hari tersebut memperingati momen di mana Presiden Soekarno menyuarakan lima gagasan tentang dasar negara Indonesia yang dinamakan Pancasila pada 1 Juni 1945 dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). 

Baca juga: Hari Pancasila, Simak Sejarah dan Fakta Menarik Gedung Pancasila

Namun, di balik momen tersebut, Hari Lahir Pancasila memiliki sejarah yang cukup panjang.

Berikut dua tempat bersejarah yang menjadi saksi perkembangan Pancasila:

1. Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Situs Rumah Pengasingan Bung Karno, Kota Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Senin (1/6/2015).KOMPAS.com/I MADE ASDHIANA Situs Rumah Pengasingan Bung Karno, Kota Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Senin (1/6/2015).

Kota Ende yang terletak di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), merupakan salah satu tempat bersejarah lahirnya Pancasila.

Pasalnya, Soekarno atau Bung Karno merenungkan gagasannya itu selama masa pengasingannya pada tahun 1934-1939.

Baca juga: Bung Karno, Kota Ende, dan Pancasila

Sebelumnya, Bung Karno ditahan di Penjara Sukamiskin dan kemudian dibebaskan. Namun, pergerakan Soekarno dan beberapa rekannya dianggap berbahaya oleh Belanda.

Hingga akhirnya, pada tanggal 28 Desember 1933 Belanda mengeluarkan surat keputusan pengasingan Soekarno ke Ende. Hal ini sengaja dilakukan guna memutus hubungan Bung Karno dengan para loyalisnya.

Baca juga: Hari Lahir Pancasila, Kisah Awalnya Ada di Taman Renungan Bung Karno Ende NTT

Melansir dari laman Kebudayaan.kemendikbud.go.id, rumah pengasingan Bung Karno ini terletak di Jalan Perwira, Kampung Ambugaga, Kelurahan Kota Raja, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende.

Bangunan sederhana tersebut dijadikan sebagai tempat tinggal Bung Karno beserta istrinya Inggit Garnasih, anak angkatnya yaitu Ratna Djuami, dan mertuanya yaitu Ibu Amsi.

Selama masa pengasingan itu, Bung Karno merenungkan Pancasila yang menjadi dasar kehidupan bernegara Indonesia.

Patung Bung Karno di samping pohon sukun di kompleks Pelabuhan Bung Karno, Ende, Nusa Tenggara Timur.KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ Patung Bung Karno di samping pohon sukun di kompleks Pelabuhan Bung Karno, Ende, Nusa Tenggara Timur.
Kini di Ende berdiri Taman Perenungan Bung Karno di Kelurahan Rukun Lima. Patung Bung Karno duduk merenung terlihat kokoh di bawah pohon sukun sambil menatap ke arah laut. 

Setelah mengunjungi patung Bung Karno di bawah pohon sukun, wisatawan bisa melangkahkan kaki menuju Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira.

Rumah pengasingan Bung Karno masih terawat baik. Memasuki ruang depan, pengunjung akan melihat benda peninggalan Bung Karno yang masih tersimpan di ruangan ini seperti setrika, ketel, piring-piring, tongkat, lampu, dan biola.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com